Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kampuang Sarosok Kaya Persona Alam

19 Februari 2025   04:11 Diperbarui: 19 Februari 2025   07:05 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, kami berdua diajak adik kami Margariet untuk menikmati keindahan alam di Lembah Harau. Tentu saja ajakan ini kami sambut dengan penuh antusias. Karena merupakan kesempatan bagi kami berdua untuk melepas kerinduan hati kembali ke Kampuang halaman 

Total kami semua 12 orang bersama adik kami Margaretha dan suaminya Sandro yang khusus datang dari Padova Italy dan ada Mei keponakan kami yang khusus datang dari Penang. Serta Maria dari Tangerang dan Lily dari Batam bersama Cornelia Riyanti sekeluarga yang memang tinggal di Padang 

Setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang dua jam, kami tiba di Lokasi Adik kami membeli ticket masuk dan kami masuk ke dalam lokasi

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Perubahan Yang Luar Biasa 

Dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun yang lalu, sungguh tampak perubahan yang mencegangkan

Lembah Harau, terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, adalah salah satu destinasi wisata alam yang memukau di Indonesia. Dikelilingi oleh tebing-tebing granit menjulang setinggi 100 hingga 500 meter, lembah ini menawarkan pemandangan spektakuler yang memanjakan mata.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Sejarah dan Asal Usul
Nama "Harau" diyakini berasal dari kata "parau," yang berarti suara serak. Konon, dahulu kala, penduduk setempat sering mendengar suara serak dari dalam lembah, yang kemudian menjadi asal penamaan daerah ini. Selain itu, terdapat legenda tentang seorang putri yang berubah menjadi batu karena patah hati, menambah nuansa mistis pada Lembah Harau. 

Tetapi yang namanya legenda tidak harus dibaca secara serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun