Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hanya Hati Yang Damai Dapat Merasakan Keindahan

12 Maret 2023   05:32 Diperbarui: 12 Maret 2023   06:42 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengawali hari dengan bersyukur. Begitu membuka mata,maka hal pertama yang saya ucapkan adalah :"Puji Tuhan,saya masih hidup" Kalau orang sudah meninggal mana mungkin dapa merasakan keindahan ?  Rasa syukur menghadirkan kelegaan ,walaupun masalah hidup terus berlanjut. 

img20230114061707-640d11ec3555e473b67918e8.jpg
img20230114061707-640d11ec3555e473b67918e8.jpg
Life is a problem.No problem,means life is ended.Hidup adalah sebuah masalah. Bila tidak ada lagi masalah,maka berarti hidup sudah selesai Life is ended. Hanya orang mati dan orang gila atau pikun yang tidak punya masalah .Karena itu bila masih ada msalah,maka bersyukurlah, Petanda kita masih hidup .Masih waras dan tidak pikun

Dapat disimpulkan,terjadi hubungan timbal balik. Memandang keindahan dapat melambungkan rasa syukur dan rasa syukur dapat menghadirkan kedamaian dalam hati.Kedamaian menghadirkan keindahan . Melihat mentari pagi sudah mampu menghadirkan rasa keindahan ,Mendengarkan burung berkicau ,sudah dapat merasakan merdunya. 

Kedamaian dalam hati adalah kunci untuk merasakan keindahan di sekitar kita. Ketika kita merasa tenang dan damai, hati kita lebih terbuka dan sensitif terhadap keindahan di sekitar kita, dan kita dapat merasakan pengalaman yang lebih memuaskan. Jadi, mari kita jaga hati kita agar selalu damai dan tenang, agar kita dapat merasakan keindahan dengan cara yang lebih penuh dan bermakna.

Hidup hanya satu kali saja. Bila diisi dengan kemurungan dan keluk kesah,kapan mau menikmati keindahan hidup?

Hanya sebuah renungan di pagi indah ini.


Keterangan foto semuanya dokumentasi pribadi 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun