Bila Tuhan Memanggil Pulang

Tak Ada Yang Dapat Menolak 

Bergabung dalam WAG keluarga besar, telah berhasil menyatukan kembali sebagian besar anggota keluarga yang terpencar kemana mana . Tidak hanya tersebar diseluruh nusantara, tetapi juga diseluruh belahan dunia Setidaknya, ada kesempatan untuk saling bertegur sapa antar sesama anggota keluarga. 

Baca juga: Senang Bisa Mengecoh Tuhan

Ada yang sudah puluhan tahun tidak ketemu . Salah satu adalah Robert Yunas , adik sepupu saya yang berasal dari Payakumbuh. Ayah nya dan Ayahanda saya, kakak adik kandung 

Dokumentasi pribadi Tjiptadinata Effendi

Usia kami berdua terpaut cukup jauh. Saya lahir tahun 1943 ,sedangkan Robert Yunas lahir tahun 1956 . Jadi saya lebih tua 13 tahun.

Tidak Menyangka.

Baca juga: Memetik Pelajaran Berharga dari Kisah Fiksi Mengapa Tidak?

Beberapa bulan lalu, saya ngobrol  panjan lebar via telpon,tentang kenangan indah semasa kami masih  bersama sama tinggal di  kota Padang..Kami berbicafa sambil bercanda dan tertawa bersama. Tetapi keesokan harinya, putranya menelpon saya dengan menanggis,mengabarkan bahwa ayahandanya telah dipanggil Tuhan subuh hari. Sungguh bagaikan mimpi buruk bagi saya pribadi

Begitu juga,saat dapat kabar bahwa Robert Yunas telah tiada, rasanya saya tidak percaya  Karena   tidak ada firasat bahwa Robert Yunas akan pergi secepat itu. Untuk memastikan saya tanya pada keponakan saya yang ada di Padang. Ternyata benar Robert Yunas sudah dipanggil Tuhan

Baca juga: Tebang Semua yang Sudah Tua

 Tentu saja hal ini menghadirkan kedukaan mendalam bagi kami semuanya. Bulan lalu,kami baru saja kehilangan salah seorang keponakan ,yang juga pergi dalam usia yang relatif masih muda. Dan kini Robert Yunas menyusul . Semuanya  bagaikan mimpi.,tapi keluarga yang ditinggalkan hanya bisa berdoa  .What ever will be will be.

Karena Robert Yunas berpulang di Bandung, kami berdua tidak bisa hadir. Kakak saya yang tinggal di Cijerah kota Bandung, sekeluarga mewakili semua sanak keluarga yang tidak dapat hadir.