Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dongeng untuk Orang Dewasa

24 Maret 2022   12:17 Diperbarui: 24 Maret 2022   12:21 36559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Menikmati Negeri Impian

Laki laki paruh baya yang bernama Bram ,sejak dua jam lalu mencoba memejamkan mata agar dapat tertidur Tetapi entah mengapa suasana hati yang galau dan pikiran yang tidak menentu,menyebabkan ia gelisah sepanjang malam. Kendati jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dinihari,tapi ia masih belum bisa tidur. Padahal tidur adalah merupakan hiburan satu satunya selama bertahun tahun hidup dalam kesengsaraan bersama anak isterinya. Saat tidur,ia mampu melepaskan beban hidupnya,walaupun seringkali terganggu dengan mimpi mimpi buruk. .  Pria ini sudah seakan kehilangan kepercayaan atas dirinya sendiri,bahkan ia ragu apakah belakangan ini dirinya berdoa kepada Tuhan atau justru mempertanyakan keadilan Tuhan ?  " Ya Tuhan, selama bertahun tahun saya taat beribadah. Bahkan hujan lebat dan banjir yang menghadang ,saya tetap kerumah ibadah. Setiap hari kami berdoa dengan linangan air mata. apakah tidak cukup untuk menggugah belas kasihMU ya Tuhan? Mengapa orang yang sudah kaya,semakin kaya,sedangkan kami yang miskin sama sekali tidak tersentuh oleh belas kasihMU ? Saya sudah tidak mampu lagi bertahan hidup semacam ini. Berikanlah kesempatan agar saya dapat menikmati hidup seperti orang lain yang serba berkecukupan. Sambil memejamkan mata dengan hati yang bergalau 

Tetiba Didepannya Berdiri Malaikat Dengan Tubuh Yang Bercahaya

Bram kaget luar biasa. Tubuhnya gemetaran dan berpikir ,jangan jangan ia sudah berada dialam baka dan kini sedang berhadapan dengan Malaikat maut . Tetapi suara Malaikat yang lembut,menenangkan hatinya. " Bram ,doamu dikabulkan. Pejamkanlah matamu " Dan Bram secara refleks memejamkan matanya . 

Dan beberapa detik kemudian,saat ia membuka matanya,tetiba ia sudah berada dalam sebuah istana yang megah. Tubuhnya sedang berbaring di sofa empuk,persis seperti yang selama bertahun tahun diimpikannya. Begitu ia duduk,dihadapannya berdiri seorang pelayan yang cantik dan berkata dengan hormat :"Tuanku,hamba siap melaksanakan perintah "

"Bawakan aku makanan dan minuman yang enak" kata Bram dalam kondisi setengah sadar .Dan dalam tempo beberapa detik,dihadapannya sudah tersedia aneka ragam makanan yang enak enak ,yang seumur hidup belum pernah dirasakannya. Maka ia melalap habis semua makanan dan minuman yang disediakan. Alangkah senang hati Bram dan berpikir:"Beginilah rasanya jadi orang kaya raya"

Tetiba ia ingat akan anak isterinya yang belum makan Dan dengan suara gemetar ia berteriak memanggil nama isteri dan anaknya.Tapi tiada jawaban .Yang didengarnya,hanyalah gaungan dari suaranya sendiri. Bram turun dari tempat tidurnya yang empuk dan mulai berlari kesana kemari di istana yang megah. Tapi tak seorangpun ada disana. Bahkan pelayan yang tadi mengantarkan makanan padanya,tidak terlihat lagi.  Bram berteriak teriak bagaikan orang kesurupan hingga suaranya parau,tapi hanya gema suaranya yang memantul ulang. Akhirnya Bram menangis bagaikan anak kecil . Rasa senang yang hanya sekejab dirasakannya,kini berubah menjadi ketakutan yang amat sangat

Dengan tubuh gemetaran Bram berlutut dan berdoa :"Ya Tuhan,kembalikanlah aku kepada anak isteriku. " Saat dirinya hampir mencapai tingkat kegilaan karena putus asa,tetiba dihadapannya kembali berdiri Malaikat yang bercahaya dan berkata:"Bram ,apakah kamu tidak menyesal meninggalkan semua kemewahan ini dan kembali hidup melarat?"

Langsung Bram jatuh tersungkur dan memohon:" Saya tidak butuh semua kemewahan ini. Izinkanlah saya kembali disamping anak dan isteriku. Aku berjanji tidak lagi akan berkeluh kesah" 

Dan Malaikat berkata:"Pejamkanlah matamu" Dan sesaat kemudian,ia merasa ada yang memeluk dirinya sambil berkata :" Mas Bram mimpi buruk lagi ya?" Dan saat ia membuka matanya,mendapatkan isterinya sedang memeluk tubuhnya dan anaknya berdiri disampingnya. Ia segera berdiri dan memeluk anak isterinya dan bersujud syukur kepada Tuhan,karena ia telah kembali ditengah keluarga yang dicintainya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun