Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tidak Bahagia Walaupun Hidup Berkecukupan?

22 Januari 2022   19:43 Diperbarui: 23 Januari 2022   04:21 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: getty.image.com.

Kembali Kejudul

Kita sama sama dapat menyaksikan bahwa orang yang hidupnya sangat sederhana, tapi hidup berbahagia. Hanya rumah sederhana dan sepeda motor butut, tapi sekeluarga hidup dengan penuh keceriaan. Tetapi di sisi lain, kita juga menyaksikan dengan mata kepala sendiri, ada orang yang hidupnya berkecukupan. Punya rumah permanen, ada kendaraan pribadi, bahkan di rumah ada pembantu rumah tangga, bahkan ada  sopir pribadi. Tetapi, tanpa perlu merecoki urusan rumah tangga orang lain, kita dapat menyaksikan bahwa penghuni rumah tersebut hidup tanpa senyum dan terkesan mengisolasi diri. Bila disapa, akan membalas sapaan kita ala kadarnya dan dengan senyuman yang dipaksakan.

Mengapa bisa terjadi, orang yang hidupnya sangat sederhana bisa menikamati hidup bahagia, sedang orang yang hidupnya berkecukupan hidup dalam kemurungan? 

Penyebab Orang Tidak Pernah Merasa Bahagia:

over expectation

tidak merasa puas dengan apa yang ada 

selalu membandingkan dengan kesuksesan orang lain

tidak ada rasa syukur untuk apa yang sudah diraihnya

iri hati melihat orang lain lebih berhasil

Belajar dari kegagalan 

Jangan hanya belajar dari pengalaman hidup sendiri, walaupun benar bahwa, "experience is the best teacher", tetapi kita perlu juga belajar dari pengalaman hidup orang lain agar jangan sampai melakukan kesalahan yang sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun