Dalam Pergaulan Sehari Harian
Perbedaan yang mendasar antara :"Cina totok" dan "Cina Perantauan" ,merujuk dari tanah kelahirannya. Cina totok yang belakangan di perhalus menjadi Tionghoa totok dan Tionghoa Peranakan  Karena  orang Cina yang dilahirkan di negeri Cina dan kemudian menetap di Indonesia, disebut sebagai :"Cina totok"Â
Sedangkan sebutan  Tionghoa Peranakan,adalah orang yang nenek moyangnya berasal dari negeri Cina dan sudah berbaur serta menikah dengan warga lokal di Indonesia yang disebut sebagai Pribumi. Seperti misalnya dalam keluarga besar kami yang terdiri dari etinis Tionghoa, Nias, Minang, Jawa, Batak, Sunda, dan seterusnya, bahkan ada orang Belanda, Australia, Korea, Jepang  .Â
Putri adik kandung saya ,menikah dengan pria Jerman dan kini tinggal di Bangkok. Cucu kakak saya menikah dengan orang Amerika dan tinggal di Boston ,yang satu lagi tinggal di Philadelifia .Kalau diminta saya menuliskan secara detail,saya ngaku kalah,karena lebih dari 200 orang yang tersebar diseluruh belahan dunia.
Kembali Kejudul
Orang Tionghoa peranakan,bukan hanya mampu berbicara dalam bahasa Indonesia,bahkan menguasai bahasa daerah dimana ia dilahirkan secara baik Sementara itu,Cina totok,betapapun berusaha untuk belajar beradaptasi dengan berbahasa Indonesia,tetap saja sangat kentara,bahwa dirinya adalah Cina totok. Sehingga orang Cina Totok,mustahil dapat menyamai orang Tionghoa Peranakan dalam  hal berbahasa Indonesia
Perbedaan Gaya Bahasa Yang Berpotensi Menciptakan Salah Sangka dan Sekaligus Merupakan Bahan Tertawa
Sewaktu kami masih tinggal di Pasar Tanah Kongsi ada seorang Cina totok,yang biasa dipanggil "Ncek Sampelo" Pekerjaannya adalah menjual daging, Biasanya menjual daging babi ,tapi terkadang bila ada pemburu yang berhasil menembak rusa,maka akan dijual kepada Ncek Sampelo ini,untuk dijual eceran  Karena daging rusa terkenal sangat enak dan empuk dan minim lemak,maka setiap kali Ncek Sampelo menjual daging rusa,maka jualannya sangat laris.Karena sudah lama tinggal di Padang,ia sudah tahu,bila menjual daging rusa,ia tidak menjual daging babi.
Tempat jualannya,persis didepan kedai,dimana saya pada waktu itu jualan Kelapa Parut. Karena itu ,bila sudah siang dan  tidak ada lagi yang membeli kelapa parut,saya duduk menonton orang sibuk membeli daging rusa. Suatu hari , ada seorang Pembeli yang tampaknya baru pertama kali berbelanja  ke Pasar Tanah Kongsi ini..Dan ia bermaksud membeli daging rusa. Ketika bertanya:"Hai ncek,berapa harga daging rusa sekilo?"