Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Semua Pintu Award Sudah Tertutup untuk Saya

11 April 2021   08:16 Diperbarui: 11 April 2021   08:29 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Creativesafetysupply.com

Mengapa Masih Betah Menulis ?

Menurut salah seorang Admin kepada saya,bahwa :"Karena pak Tjip sudah mendapatkan Penghargaan berupa Kompasianer of the Year 2014,maka sejak saat itu semua pintu untuk mendapatkan penghargaan sudah tertutup rapat rapat bagi pak Tjip" Karena itu penghargaan atas "Life Time Achievement " untuk tahun 2020 ditiadakan ,karena orang yang sudah mendapatkan Penghargaan Kompasianer of the Year ,tidak diperbolehkan lagi menerima award apapun dari Kompasiana. 

Bagaimana perasaan saya?  Sejujurnya sama sekali tidak ada perasaan kecewa atau apapun yang dapat menyebabkan langkah saya untuk menulis menjadi seret apalagi sampai terhenti.

Karena dari sudut penghargaan ,sudah tidak terhitung lagi penghargaan yang sudah saya terima disepanjang perjalanan hidup.Misalnya ,Penghargaan dari ORARI ,Penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup ,Penghargaan dari International Amateur Radio. Penghargaan dari Menteri Penertiban dan Aparatur Negara dan seterusnya dan seterusnya.Bahkan dimana saya simpan semua penghargaan tersebut,belum mampu saya lacak. Karena kami sudah seperti kucing beranak,pindah dari satu tempat ketempat lainnya.  Sebagian barang pribadi masih tersimpan di Unit Apartemen di Mediteranian Boulevard di Jakarta pusat dan sebagian lagi tersimpan dirumah kami di Tiga Raksa ,bahkan 4 buah koper sarat isinya masih tertinggal di rumah puteri kami di Wollongong.Jadi untuk perkara piagam penghargaan ,sungguh bagi saya bukanlah tujuan saya menulis di Kompasiana

Bagaimana Dengan K Reward?

Seperti sudah pernah saya tuliskan, sejak saldo K Reward saya yang berjumlah lebih dari 2 juta rupiah raib dan hingga saat ini sama sekali tidak mendapatkan penjelasan dari pihak Gojek, maka saya sudah pasrahkan semuanya ke Admin Kompasiana, termasuk K Reward yang bulan Februari dan Maret ,hanya berupa angka saja,karena sesungguhnya uangnya tidak pernah saya nikmati. Jadi dari sisi K Reward,pintu bagi saya juga sudah tertutup,karena tidak bisa lagi mencairkan saldo Gojek yang seharusnya menjadi hak saya. Karena sejak dari awal, K Reward yang saya terima,tidak pernah saya nikmati untuk diri sendiri

Dari Sudut Peringkat

Status saya sudah mencapai :'Maestro" Berarti sudah mentok ,Masa iya masih ada lagi tingkatan :"Super Hero?" Ya enggaklah,berarti dari sudut pencapaian tingkatan di Kompasiana,saya juga sudah mentok kepentok dan tidak ada lagi celah untuk dapat mencapai kelas yang lebih tinggi. Lain kata:"sudah tamat" dan tidak ada lagi kelanjutannya Angka yang tertera adalah : 5.589.311 yang hingga kini belum ada Kompasianer yang menyamai

Dari Sudut Popularitas Diri

Seperti yang sudah pernah saya tuliskan,10 judul buku saya sudah diterbitkan oleh PT Elekmedia Komputindo di Jakarta sejak tahun 2000 dan beberapa diantaranya masuk kategori sebagai :"National Best Seller" Jadi dalam hal popularitas diri,saya sudah puas merasakannya

Lalu Mengapa Masih Betah Menulis di Kompasiana?

Seperti yang sudah pernah saya tuliskan,bagi saya menulis adalah kebutuhan jiwa dan sekaligus merupakan terapi diri. Agar saya dijauhkan dari kepikunan dan terus membuka diri untuk belajar menulis  lebih berkualitas. 

Tapi ini adalah sudut pandang pribadi saya.Tentu saja setiap orang berhak memiliki alasan yang berbeda dari saya,mengapa betah menulis di Kompasiana?  Ada yang menulis demi meraih demi:

  • meraih popularitas diri
  • mencari jati diri
  • menjalin hubungan persahabatan
  • meraih K reward
  • dan seterusnya 

Dan tidak ada yang salah dengan hal ini,karena setiap orang berhak memiliki prinsip hidup,yang tidak boleh diintervensi oleh siapapun.Tulisan ini semata mata hanya merupakan jawaban atas pertanyaan,mengapa saya masih menulis di Kompasiana,padahal semua pintu untuk menerima penghargaan dari Kompasiana sudah tertutup rapat rapat bagi saya? Jawaban sudah saya tuliskan,yakni:"Bagi saya menulis adalah kebutuhan jiwa"

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun