Seperti yang sudah pernah saya tuliskan,bagi saya menulis adalah kebutuhan jiwa dan sekaligus merupakan terapi diri. Agar saya dijauhkan dari kepikunan dan terus membuka diri untuk belajar menulis  lebih berkualitas.Â
Tapi ini adalah sudut pandang pribadi saya.Tentu saja setiap orang berhak memiliki alasan yang berbeda dari saya,mengapa betah menulis di Kompasiana? Â Ada yang menulis demi meraih demi:
- meraih popularitas diri
- mencari jati diri
- menjalin hubungan persahabatan
- meraih K reward
- dan seterusnyaÂ
Dan tidak ada yang salah dengan hal ini,karena setiap orang berhak memiliki prinsip hidup,yang tidak boleh diintervensi oleh siapapun.Tulisan ini semata mata hanya merupakan jawaban atas pertanyaan,mengapa saya masih menulis di Kompasiana,padahal semua pintu untuk menerima penghargaan dari Kompasiana sudah tertutup rapat rapat bagi saya? Jawaban sudah saya tuliskan,yakni:"Bagi saya menulis adalah kebutuhan jiwa"
Tjiptadinata Effendi