Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memanjakan Diri bersama Pasangan Hidup

6 Maret 2021   05:21 Diperbarui: 6 Maret 2021   06:52 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: mimpi yang menjelma menjadi nyata ,berlayar ke Alaska/dokumentasi pribadi

Setelah Puluhan Tahun  Kerja Keras 

Termotivasi oleh beragam tulisan yang tampil dalam seminggu ini ,dengan judul:"Self Reward" yang bermakna :"Memberi Hadiah bagi diri sendiri" .,maka saya mencoba menuangkan kisah perjalanan hidup kami  . Tentang kisah hidup kami yang sarat dengan horor kehidupan semasa lalu,sudah lebih dari cukup saya ceritakan dalam berbagai kesempatan,bahkan masih dituangkan dalam bungkusan "Novel Kehidupan" Yang sesungguhnya murni kehidupan yang pernah kami jalani selama bertahun tahun hidup bernafas dalam lumpur kehidupan. Hanya saja,agar  tidak membuat orang yang membaca menjadi muak,maka dari jadilah Novel from true life .

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kembali ke Judul

Setelah kami berdua merundingkan secaras seksama ,dengan mempertimbangkan kematangan persiapan kami untuk  mampu dapat hidup tanpa bekerja lagi,akhirnya memutuskan untuk mempensiunkan diri secara total..  Dasar pertimbangan kami  adalah anak anak kami sudah berkeluarga dan mampu hidup mandiri dan secara finansial sama sekali tidak membutuhkan uluran tangan kami lagi. Kami berdua hanya bertanggung jawab untuk hidup kami berdua

Setelah pensiun dari dunia bisnis,kami melakukan perjalaanan menjelajahi seluruh Nusantara dari Sabang hingga Merauke. Bukan hanya sebatas slogan atau pemanis mulut,melainkan kami aplikasikan secara nyata,sejak dari tahun 2000 hingga tahun 2006. Dan setelah itu,kami turun panggung setapak demi setapak . Sejak menetap di benua Kanguru ,kami sudah turun panggung secara total .Karena kami belajar dari berbagai pengalaman pahit orang lain,agar bila sudah tiba waktunya,alangkah bijaknya melangkah turun dengan kaki sendiri,ketimbang diturunkan oleh orang lain 

foto-effendi-roselina-4-6042b2c3d541df51967a29d2.jpg
foto-effendi-roselina-4-6042b2c3d541df51967a29d2.jpg
dokumentasi pribadi

Pensiun  kami maknai bebas dari kegiatan rutin,tapi hidup harus tetap berlangsung ,yang kami isi dengan  melakukan travelling sebagai hadiah ,setelah berkerja keras selama puluhan tahun. Seluruh rangkaian perjalanan yang ditulis oleh belahan jiwa saya melalui kisah bersambung :"Kami menuai dari apa yang kami tabur" ,merupakan bagian dari cara kami menghargai diri kami berdua .

abalone-5-6042c40cd541df050d50c704.jpg
abalone-5-6042c40cd541df050d50c704.jpg
ket.foto: bersama anak mantu dan cucu cucu/dokumentasi pribadi

Kami bersyukur kepada Tuhan, ketiga anak kami sudah memiliki keluarga masing masing dan tidak lagi membutuhkan dukungan finansial ,malahan sebaliknya kami yang menerima limpahan kasih sayang dari ketiga anak kami dalam beragam cara. Kami dibanjiri hadiah dengan cara berbeda dari kedua putera dan putri kami.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Melebihi Mimpi Mimpi Kami

Hidup yang kami jalani sejak pensiun,sungguh jauh melampaui mimpi mimpi kami. Dulu kami berpikir :"Alangkah bahagianya bila dihari tua kami dapat menikmati hidup secara layak " Ternyata kami mendapatkan  kesempatan untuk menjelajahi puluhan negeri di dunia,seperti yang ditulis oleh belahan jiwa saya melalui tulisan bersambung Karena itu,setiap hari ,begitu terbangun dari tidur, hal yang pertama kami lakukan adalah bersyukur kepada Tuhan. Kalau dulu ,kami sudah cukup gembira bila dapat masing masing sepotong ubi rebus sebagai sarapan pagi,kini dimeja makan tersedia aneka ragam masakan dan secangkir capucinno .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun