Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Kisah Puber Ketiga

23 Desember 2020   20:06 Diperbarui: 24 Desember 2020   03:22 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum Pernah Dengar Ada Istilah Puber Ketiga?

Sebelum masuk kedalam pembahasan Puber Ketiga, ijinkanlah saya menceritakan sekilas saja ,tentang masa Puber Pertama.Sejak dari SD hingga SMP, saya setiap hari kesekolah pulang pergi jalan kaki. Karena kehidupan keluarga kami dengan total 11 orang bersaudara, penghasilan ayah saya sebagai sopir truk tidak mencukupi. 

Baru kemudian setelah 4 orang kakak saya sudah bekerja, maka kehidupan kami mulai membaik. Bahkan ketika saya lulus SMP dengan nilai yang lumayan, walaupun tidak juara.saya mendapatkan sepeda dari kakak saya sebagai hadiah. 

Ingin Memborong Semua Kesempatan 

ibarat Kijang lepas rasanya saya ingin berlari sekencang kencangnya,mengejar semua ketinggalan saya selama ini. Seperti orang kerasukan sepulang sekolah dan membereskan urusan pelajaran,jadwal kegiatan saya sangat padat. Sore hari saya bergabung dengan Club ABC - Appolon Barbell Club yang tempat pelatihanya di HBT di kota Padang. Malam hari, saya naik sepeda ke daerah Purus,untuk belajar pencak silat. 

Singkat cerita, saya diangkat jadi Ketua Kelas dan terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS.  Oleh Kepala Sekolah pada waktu itu Frater Servaas, saya ditugaskan sebagai Ketua Koperasi Sekolah. Dan serasa masih kurang saya masih ditugaskan sebagai Pimpinan Redaksi Majalah Gema Don Bosco. Sudah selesai? Belum ! Saya masih dipilih sebagai Ketua Curia Legio Maria Sumbar Riau. 

Saya protes dan menolak dan menghadap Pastor Kepala Paroki. Tapi apa kata Pastor? "Andreas, anda dipilih karena orang percaya anda pasti mampu, Jadi kalau Andreas menolak,berarti tidak menghargai orang yang sudah memilih"

Lalu saya lari ke Kepala Sekolah Don Bosco, yakni Frater Servaas, mohon agar saya jangan diangkat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Gema Don Bosco.Tapi sambil tersenyum Frater Servaas bilang, "Ini kesempatan baik untuk belajar menjadi pemimpin .jadi jangan ditolak" Wuih.saya marahi diri sendiri :" Nih,akibat mau borong semua kesempatan kini rasain".

Puber Kedua , Kami Berdua Sama Sekali Tidak Merasakan

Kedengarannya mungkin aneh,masa iya ada orang yang tidak merasakan sesuatu dalam  masa Puber kedua?  Nah,gini kisah singkatnya Setiap hari saya dan isteri selalu bersama sama 24 sehari dan 7 hari dalam seminggu serta 365 hari dalam setahun. Subuh kami sudah bangun,berdoa bersama dan mandi bersama tapi ke toilet masing masing. 

Lalu kami harus buru buru ke Bandara untuk menuju ke kota yang sudah dijadwalkan kedatangan kami. Begitu tiba di Bandara sudah ada yang menjemput. Hanya sempat ganti pakaian di hotel dan jangan harap ada waktu untuk duduk berleha leha karena para perserta sudah menanti diruangan pertemuan. Kami berbagi tugas.  Usai kata sambutan dari saya ada kesempatan tanya jawab. Dan hal hal yang sifatnya informasi adalah tugas saya menjawabnya. Sedangkan isteri saya bertugas menjelaskan hal yang bersifat tehnis, seperti tata cara melakukan Self healing atau terapi diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun