Kami masih sempat berbicara beberapa saat dan kemudian ayah tidak sadarkan diri. Dokter segera dibell dan datang, Mencoba memberikan injeksi, untuk merangsang, tapi sama sekali tidak ada reaksi lagi. Selang beberapa menit, dokter mengatakan ayah kami sudah pergi.
Kami berdua selalu saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan diri lahir dan batin dengan:
- menjaga pola makan sehat
- berolahraga
- menghindari stress
- tidak merokok
- tidak minum alkohol
- tidak minum obat-obatanÂ
- tidak bergadang
- jauh dari hal hal yang dapat merusak kesehatan
Dan secara berkala memeriksakan diri ke Shenton Mendical Centre. Memang tidak mudah untuk bolak balik ke dokter, belum lagi harus blood test berkali kali dan berarti puasa sejak jam 10.00 malam. Ditusuk-tusuk untuk diambil darah guna dilakukan pengecekan tentu saja tidak enak rasanya.
Dalam sebulan saya sampai 6 kali bolak balik melakukan blood test, X ray, MRI, Ct scan, dan entah apa lagi namanya. Rasanya membosankan banget menunggu giliran, tapi kami sadar bahwa semuanya ini bukan hanya demi untuk kami pribadi, tapi demi untuk tidak menjadi beban anak cucu kami.Â
Kami ingin menjadi Opa Oma mandiri, yang mampu ke mana-mana dengan mengemudikan kendaraan sendiri. Dan bisa makan apa saja tanpa ada pantangan. Tapi tentu saja kami harus tahu diri.
Dengan cara ini, setidaknya dalam keluarga kami tidak terlahir lagi "generasi sandwich". Kami berdua senang karena bebas ke mana saja dan anak cucu kami juga senang, tidak perlu mengurusi kami berdua.Â
Dari A to Z kami lakukan berdua tanpa perlu merepotkan anak cucu kami. Apalagi sudah dikasih hadiah mobil baru Nissan X Trail, maka setiap hari kami berdua keluyuran ke mana-mana.
Nah, bagi generasi mileneal, mari kita putuskan lingkaran "Generasi Sandwich" dengan merawat diri agar sehat lahir batin hingga menua. Jangan mau kalah dengan Opa dan Oma. Bila Tuhan menginjinkan, sesaat lagi akan menginjak usia ke-78 tahun.
Tjiptadinata Effendi