Saya mulai beraksi dan berkata:" Mohon pak John yang pegang pisangnya dan saya akan memotong dengan menggunakan tangan kosong"
Kemudian dengan mulut komat kamit  dan mata dimeremkan ,seakan mengucapkan mantera. Padahal yang saya ucapkan sambil bergumam:"Rasain lu John,gua kerjain lu" Kemudian dengan gaya yang menyakinkan saya angkat tangan saya dan membuat gerakan memotong hingga 3 kali
Sesaat semuanya hening. "Maaf pak John,silakan dibuka  kulit pisangnya"  Dan pak John membuka kulit pisang dengan hati hati. Dan...semu amatang memandang dengan terkesima .Ternyata,isi pisang sudah terpotong 3 dan bagaikan dipotong dengan silet!" Padahal disaksikan orang banyak,kulit pisang masih utuh. Tampak wajah pak John yang galak,tetiba berubah jadi pucat. Semua orang yang hadir bertepuk tangan memberikan applaus,hanya pak John yang diam sejuta bahasa.
Pak John Datang Minta Maaf
Isteri saya sudah menggelengkan kepala,sambil mencubit saya berkali kali,sambil bilang :"Usilnya kambuh ya".Dan saya hanya tersenyum meringgis kayak monyet tergigit cabe rawit.Karena walaupun namanya cubit sayang,ya tetap saja terasa sakit. Malamnya,pak John datang ke kamar kami dan minta maaf "Effendi,maafkan saya kalau mengajar terlalu galak ya "dengan wajah memelas. Mungkin membayangkan,seandainya saya marah dan melakukan hal yang sama dengan isi perutnya,seperti yang saya pertontonkan dengan pisang,pak John jadi ngeri ngeri sedap.
Begitu pak John keluar dari kamar kami, kembali saya dicubit oleh istri saya ,:"Iiih.. koko lain kali janganlah usil kayak gituan.. dosa tau?"
Dan saya hanya menahan geli ,sambil lari ke toiilet..
Tjiptadinata Effendi