Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gunakan "Obat Mujarab" Atasi Covid-19, Berakibat Maut

4 April 2020   20:49 Diperbarui: 4 April 2020   21:18 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.gambar : abc.net.au

Jangan Sampai Termakan Informasi Menyesatkan

Bukan hanya di Indonesia, orang menjadi latah ,menghadapi kecemasan akibat serangan Virus Corona tapi sudah merambah ke seluruh dunia. Kalau ikut latah, sekedar minum air jahe, air jeruk, jamu dan temulawak atau sejenisnya, tentu saja tidak menjadi masalah. Karena selama ini minuman tersebut sudah mendarah daging bagi masyarakat Indonesia.

Misalnya Skoteng, air sorbat, jamu dan sebagainya. Tapi kalau sudah menyangkut obata obatan kimia,tentu perlu minta nasihat dari ahlinya,misalnya berdasarkan resep dokter.

Dunia Ikut Latah

Sebagaimana yang sudah pernah dituliskan,di Iran ramai ramai minum minuman keras dengan kadar alkohol yang tinggi dan di campur dengan bahan kimia lainnya. Akibatnya terjadilah malapetaka, yakni semua korban tewas.

Lain pula di India, ramai-ramai minum air kencing sapi, karena diyakini bisa mengantisipasi serangan corona. Walaupun tidak sampai jatuh korban tewas, tentu bukanlah hal yang patut dicontoh.

Obat Mematikan Kutu Diyakini Bisa Menyembuhkan Infeksi Coronavirus
Sebuah penelitian di  Monash Biomedicine Discovery Institute dan Doherty Institute menemukan bahwa  obat Ivermectin  berpotensi menghentikan pertumbuhan coronavirus dalam kultur sel.

Namun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut,untuk  menentukan apakah  dapat secara efektif mengobati coronavirus pada manusia. Kalau memang bisa, masih harus dipelajari lagi, dosis yang aman bagi manusia.

Ivermectin telah digunakan di seluruh dunia selama bertahun-tahun sebagai pengobatan untuk berbagai kondisi termasuk kutu dan kudis Menteri Kesehatan Victoria Jenny Mikakos memperintakan ,agar jangan menyalahgunakan zat tersebut.,karena dapat berakibat fatal.

Lebih lanjut Menteri Kesehatan ini menegaskakn bahwa sudah banyak orang diluar Australia,yang secara gegabah mengonsumsi obat ini dan mengakibatkan kematian.

Untuk jelasnya,silakan dibaca kutipan dari sumber berita:

Health authorities are warning people against self-medicating with a drug which is traditionally used to treat head lice and scabies but is now showing promise as a coronavirus treatment, saying it could be fatal. A collaborative study led by the Monash Biomedicine Discovery Institute and the Doherty Institute found the drug Ivermectin stops coronavirus growing in cell culture.The next step is to determine whether it can effectively treat coronavirus in humans, and learn what a safe dosage would be.Ivermectin has been used around the world for years as a treatment for a range of conditions including head lice and scabies "I just want to stress that because we've heard about people overseas who have heard about potential developments and then have ingested drugs that have been used in a completely inappropriate way and have died as a result. It is lethal to swallow this shampoo. We will end up with people in hospital."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun