Selain dari rencana untuk membiayai studi anak anak, kami juga mempersiapkan rencana untuk dihari tua kami berdua
Bersyukur tidak putus putusnya, kalau boleh saya katakan, bahwa hampir semua rencana kami menjadi nyata.
Satu hal yang gagal adalah rencana membangun "Kerajaan sendiri di Pasaman" Kami membeli tanah seluas 40 hektar, yang rencana akan kami jadikan tempat tinggal dihari tua.
Bahkan, kami sudah menanami dengan 500 batang pohon kelapa. Sudah membangun rumah sederhana di sana. Tapi impian yang satu ini berubah arah, karena akhirnya kami memutuskan untuk tinggal di Australia.
Tulisan ini tentu bukan bermaksud pamer pencapaian, melainkan sekedar mengingatkan, bahwa sukses yang tidak direncanakan, akan berakhir dengan sia-sia dan menyisakan kekecewaan mendalam.
Bagaimana mungkin kita bisa tiba di tempat tujuan,bilamana kita tidak merencanakan mau ke mana?
Tjiptadinata Effendi