No Pain, No Gain
Tidak ada sukses yang dapat diraih secara cuma-cuma. Semuanya harus diperjuangkan dengan gigih, kerja keras dan pantang menyerah. Karena itu, jangan pernah mengharapkan kejatuhan rejeki nomplok ataupun memenangkan lottery kehidupan.
Kalimat ini agaknya sudah sangat sering kita dengar atau baca di berbagai kesempatan. Menjadi kalimat populer di seminar-seminar motivasi, tapi sayang sekali, hanya sebatas mendengar atau membaca dan setelah itu menguap entah kemana.
Berharap Sukses Tapi Tidak Merencanakan, Bagaimana Mungkin?
Walaupun arti dan makna sukses boleh jadi berbeda beda, tapi intinya,sukses adalah keberhasilan dalam meraih apa yang sudah direncanakan.
Nah, kalau kita belum memiliki rencana apapun, sukses apa yang mau diraih?
Sewaktu hidup kami masih morat-marit, maka rencana utama dan pertama tama adalah merencanakan agar setidaknya kami dapat keluar dari hidup di tempat kumuh.
Kemudian setelah hidup kami mulai membaik, maka rencana selanjutnya adalah membangun sebuah rumah sederhana.
Walaupun namanya "rumah sederhana"tapi tentu tidak mungkin bisa tercipta dalam semalam seperti dalam kisah membangun candi dalam semalam.
Butuh waktu bertahun-tahun, hingga kami bisa membangun sebuah rumah sederhana di Kota Padang.
Target Berikutnya
Target berikutnya adalah membeli sebuah kendaraan bekas, yang akan dimanfaatkan untuk keperluan kerja dan sekaligus digunakan untuk refreshing bersama anak istri.
Kendaraan pertama yang kami beli adalah mobil Plythmoot tahun 57 seharga 500 ribu rupiah. Walaupun sesungguhnya pada waktu itu kami bisa saja membeli kendaraan baru, tapi kami menahan diri karena uang tersebut dibutuhkan sebagai "cash flow" dalam usaha.
Goal BerikutnyaÂ
Goal berikutnya adalah membangun rumah permanent. Butuh waktu 11 tahun, kami bisa membangun rumah permanen di Kota Padang.
Walaupun kehidupan sudah berubah total, tapi kami tetap menerapkan pola hidup sederhana dengan tidak main borong barang yang tidak diperlukan.Â
Di sana, kami sudah dapat menikmati hidup aman dan nyaman. Ada taman seluas 350 meter persegi dan ada paviliun berlantai 3, tempat kami menikmati pemandangan laut lepas setiap sore bersama keluarga dan sanak saudara serta teman-teman.
Rcncana Berikut
Mempersiapkan anak anak untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Dan kami bersyukur semua rencana kami berkat doa dan kerja keras selama bertahun tahun akhirnya dapat menjadi kenyataan.
Sukses mutlak harus direncanakan. Kemudian fokus pada tujuan dan goal yang ingin dicapai serta kerja keras dan cermat.
Kami tidak pernah membuang waktu untuk berleha-leha apalagi menghamburkan uang untuk hal hal tidak diperlukan.
Selain dari rencana untuk membiayai studi anak anak, kami juga mempersiapkan rencana untuk dihari tua kami berdua
Bersyukur tidak putus putusnya, kalau boleh saya katakan, bahwa hampir semua rencana kami menjadi nyata.
Satu hal yang gagal adalah rencana membangun "Kerajaan sendiri di Pasaman" Kami membeli tanah seluas 40 hektar, yang rencana akan kami jadikan tempat tinggal dihari tua.
Bahkan, kami sudah menanami dengan 500 batang pohon kelapa. Sudah membangun rumah sederhana di sana. Tapi impian yang satu ini berubah arah, karena akhirnya kami memutuskan untuk tinggal di Australia.
Tulisan ini tentu bukan bermaksud pamer pencapaian, melainkan sekedar mengingatkan, bahwa sukses yang tidak direncanakan, akan berakhir dengan sia-sia dan menyisakan kekecewaan mendalam.
Bagaimana mungkin kita bisa tiba di tempat tujuan,bilamana kita tidak merencanakan mau ke mana?
Tjiptadinata Effendi