Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Tunggu hingga Terkapar Sakit

26 Januari 2020   08:43 Diperbarui: 26 Januari 2020   08:59 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.foto: dokumentasi pribadi/kalau kita sehat,bisa tidur pulas dimana saja

Mengejar Impian Penting,Tapi Lebih Penting Lagi Jaga Kesehatan

Kesehatan memang bukanlah segala galanya dalam hidup ini, tapi bila kita kehilangan kesehatan maka apapun yang dimiliki sudah tidak dapat lagi dinikmati. Agaknya filosofi ini sudah terkesan basi dan kuno sehingga sudah dilupakan oleh orang banyak. Padahal sesungguhnya merupakan falsafah hidup yang selalu up to date atau relevan dengan perkembangan zaman. 

Coba saja saksikan, berbagai peristiwa hidup yang tampak secara kasat mata. Misalnya, seorang pedagang keliling, tak pernah bosan bosannya menjajakan barang dagangannya dari hari ke hari walaupun mungkin hanya beberapa orang yang membeli. Secara finansial boleh jadi hidupnya pas-pasan, tapi ia mampu menjalani hidup dengan santai karena kesehatannya mendukung. 

Sebaliknya, tidak jarang kita tengok seseorang turun dari kendaraan mewah, tapi harus dibopong karena mengalami stroke. Lalu apakah ia dapat menikmati mobil mewahnya dengan kondisi tubuh yang layu dan tak berdaya? Walaupun tidur di kamar yang mewah, namun dalam kondisi sakit, orang bahkan perlu minum obat penenang agar bisa tertidur beberapa saat. Sementara seorang tukang becak yang hanya berpenghasilan sekitar 50 ribuan setelah seharian kerja keras mendayung becaknya, dapat tertidur pulas di atas becaknya.

Hukum Prioritas


Seperti dalam menghitung angka, kita selalu mengawali dengan angka 1, 2, 3, dan seterusnya, maka dalam hidup ini tentu setiap orang berhak menentukan, mana yang dinomor-satukan atau ditempatkan pada urutan ke-1 dalam prioritas dan mana yang ke-2 dan seterusnya. 

Bisa jadi di atas kertas, orang menempatkan "kesehatan" pada urutan prioritas pertama dalam menjalani hidup sehari-harian. Tapi, saking terobsesi dalam mengejar target yang akan dicapai, orang menjadi lupa diri, sehingga dalam pratiknya kesehatan hanya menempati urutan terakhir dalam prioritas hidup.Karena orang terjebak dalam pusaran arus:

  • sibuk  mencari popularitas diri
  • terobsesi dalam upaya meraih impian hidup
  • terbius oleh  kenikmatan hobi yang meracuni diri
  • mabuk sanjungan ,hingga lupa diri
  • dan seterusnya

Sahabat  Bisnis Saya Menghabiskan 2 Miliar Rupiah untuk Berobat ,Tapi Tidak Berhasil

Salah seorang dari sahabat bisnis saya begitu antusiasnya dalam mengembangkan usaha hingga lupa diri. Di satu sisi bisnisnya maju pesat, tapi di sisi lainnya, yakni di bidang kesehatan menurun secara drastis. 

Dalam beberapa kali kunjungan, kami sempat berbicara panjang lebar dan saya mengingatkan bahwa dulu saya pernah melakukan kesalahan yang sama. Begitu antusiasnya ingin meraih kesuksesan akhirnya saya harus di operasi selama 3 kali di Mount Elisabeth di Singapore. Seluruh hasil jerih payah bertahun tahun akhirnya secara paksa rela.harus dibayarkan untuk biaya berobat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun