Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inti dari Kursus Persiapan Pernikahan

20 November 2019   16:37 Diperbarui: 8 April 2020   21:12 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: 2 Januari,1965/dokumentasi pribadi

Kemudian Pastor melanjutkan bahwa perayaan pernikahan hanya berlangsung satu hari, tapi pernikahan berlangsung seumur hidup. Hari ini anda berdua masih muda. Andreas ganteng dan Helena cantik. Kelak anda berdua akan menjadi orang tua bagi anak anak yang akan dilahirkan. Siapkah anda berdua untuk menjadi orang tua yang baik bagi anak anak kalian kelak? Apakah anda berdua sudah memahami, bahwa mencintai artinya siap meninggalkan kepentingan pribadi demi orang yang dicintai?

Seiring dengan perjalanan waktu, usia akan terus bertambah dan suatu waktu,semua orang akan menua,termasuk anda berdua. Nah, bila tiba waktunya anda berdua menjadi kakek dan nenek, masihkan anda tetap setia saling mencintai? Dan sekali lagi, secara hampir serentak kami berdua menjawab: "Kami akan tetap mencintai,walaupun kelak menjadi kakek dan nenek Pastor."

Pelajaran Berikutnya
Pelajaran inti dari Kursus Persiapan Pernikahan setengah abad lalu, sesungguhnya adalah pada hari pertama. Kursus selanjutnya, lebih mengarah pada ajaran agama, sehingga tidak perlu dituliskan di sini.

ket.foto:Sertifikat Golden Anniversary dari Paus Francis,untuk kami berdua/dokumentasi pribadi
ket.foto:Sertifikat Golden Anniversary dari Paus Francis,untuk kami berdua/dokumentasi pribadi
2 Januari 1965 Kami Menikah
Singkat cerita, pada tanggal 2 Januari tahun 1965 kami menikah di Gereja Katedral di kota Padang. Saling menerimakan Sakramen Pernikahan dan mengucapkan janji setia.

"Helena, saya memilih engkau menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup." Janji ini saya ucapkan dengan nada bergetar. Dan setelah itu, giliran Helena mengucapkan janji setianya:

"Andreas, Saya memilih engkau menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup." yang juga diucapkan dengan suara gemetar. Bagaimana rasa hati saya pada saat itu, sungguh tidak mampu dilukiskan dengan kata kata.

54 Tahun Sudah Berlalu
Serasa semuanya baru terjadi kemarin, padahal sudah berlalu 54 tahun. Kini, kami berdua sudah menjadi orang tua dari ketiga anak anak kami dan sudah menjadi kakek dan nenek dari 11 orang cucu. Seperti kata Pastor, suatu waktu kita semua akan menua maka begitu juga dengan kami berdua. Tetapi cinta kami berdua, tidak ikut menua.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun