Tidak Ada Iuran Untuk Kartu KesehatanÂ
Menulis sesuatu yang baik dari negeri orang,tentu bukan untuk meremehkan negeri sendiri. Justru sebaliknya,berharap suatu waktu kelak di tanah air kita juga akan dapat menyamai layanan kesehatan di luar negeri,khususnya Australia.Â
Saya dan istri sudah menjadi Penduduk Australia sejak tahun 2006,tapi masih tetap memegang paspor hijau RI. Hal ini resmi diizinkan oleh Pemerintah Australia. Setiap pendatang,dapat menjadi penduduk tetap ,setelah mendapatkan Visa Permanent Residence.
Penduduk Australia terdiri atas 2 kelompok ,yakni :
- penduduk Australia ,tapi tetap memegang kewarganegaraan asal disebut Permanent Residence
- Warga negara Australia ,disebut sebagai Australian Citizen
Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama,kecuali dalam hal memilih dan dipilih. Dalam hal pelayanan kesehatan, tidak ada bedanya. Setiap penduduk Australia yang sudah berusia 15 tahun dan keatas ,sudah dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan Kartu Kesehatan atau Medicare Card .
Caranya sangat mudah,yakni:
- Â secara online
-  langsung mendatangi kantor Centrelink  (. Yang ditugaskan oleh pemerintah untuk melayani warga.)
Untuk aplikasi via online..setelah melengkapi semua data yang diperlukan,maka selambatnya dalam waktu 5 hari kerja sudah akan diterima via Pos.Namun bila ingin segera, warga dapat mendatangi kantor Centrelink secara langsung. Kartu Medicare dapat ditunggu. Kedua sistem pengaplikasian ini,tidak dipungut biaya apapun.
Medicare tidak dikaitkan dengan asuransi manapun. Jadi murni adalah menjadi hak setiap penduduk Australia untuk mendapatkan layanan kesehatan. Penduduk dapat memilih beberapa medical centre yang ada di kota masing masing. Bila kondisi sedang sakit dan tidak dapat berkunjung ke dokter , cukup menelpon dokter GP atau dokter umum. Layanan ini juga gratis
 Layanan Ambulance
Untuk telpon penting, warga yang membutuhkan pertolongan dokter untuk datang ke rumahnya dapat menelepon ke nomor: 4222 5000 dan bila kondisi pasien cukup parah, maka anggota keluarga bisa menelpon Ambulance ke nomer telpon: 000 Untuk pemegang Medicare Card dan sekaligus Senior card atau Concession Card ,service ambulance free.Â
Ambulance akan datang dengan kelengkapan dan sekaligus tim medisnya. Dalam hal terjadi accident atau kondisi emergency tidak dikenakan biaya apapun. (sumber : ke www. radiodoctor.com.au )
Pengalaman pribadi,saya pernah mengalami accident dan mengalami luka dalam yang parah. Menurut hasil rontgen ,sekitar 85 persen paru paru saya terinfeksi..
Bernafas dengan menggunakan oksigen dan  infus antibiotic dipasang di lengan saya.Selama hampir sebulan saya di karantina ,karena kuatir  terkena tbc.
Setelah dinyatakan sudah boleh pulang dan hanya dirawat inap, saya disodorkan kwitansi ,yang total sekitar 23 ribu dollar atau setara 230 juta rupiah. Putra kami yang hadir disana,membisikan :"Papa ,jangan kuatir,saya yang akan lunaskan semua tagihan".
Tetapi ternyata ,hanya diminta  Senior Card dan Medicare Card .Difotocopy dan saya diminta menandatangani surat surat .Petugas mengatakan :"All done. " Surprise,saya tidak membayar satu senpun. Dan putra kami ,menyimpan kembali Kartu Debit nya.  Padahal ,resminya saya adalah wni ,tapi diperlakukan sama dengan warga Australia.Saya tidak pernah bayar pajak disini,tapi dibebaskan dari semua biaya perawatan.
 Ingat Pasien Yang Dibawa Keluar Dengan Gerobak Sampah?
Walaupun sudah agak lama berlalu, tapi mungkin kita masih ingat mengenai kisah Winda Sari, wanita yang berusia 25 tahun mendapatkan perlakuan diskriminatif dari Rumah Sakit Abdul Moeloek, Lampung.Â
Winda bisa dirawat kembali setelah berita mengenai dirinya yang keluar rumah sakit menggunakan gerobak sampah menggemparkan Lampung. Wanita muda ini, telah mengalami penderitaan lahir batin serta mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi, telah bebas dari deritanya  dan pergi untuk selama lamanya setelah dirawat intensif di ICU selama 9 hari. (sumber: https://regional.kompas.com)
Bagi pencari berita sensasi, mungkin berita tersebut dianggap sudah basi Tetapi sesungguhnya tragedi kemanusiaan yang terjadi seperti itu, seharusnya menjadi pelajaran hidup  bagi seluruh rumah sakit di tanah air kita Agar jangan lagi ada Winda Winda lainnya ,yang  mendapatkan perlakuan yang menodai harkat dan martabat kemanusiaan kita sebagai bangsa yang bermartabat.
Semoga suatu waktu, layanan kesehatan seperti yang saya alami di negeri orang, dapat juga diterapkan di tanah air kita  yang tercinta.
Tjiptadinata Effendi