Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Sense of Belonging" Sudah Pupus, Maka Anarkis Terjadi

26 September 2019   17:52 Diperbarui: 26 September 2019   18:18 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber berita dan gamba: kompas.com

Bila Rasa Memiliki Masih Tersisa Mustahil Orang Akan Tega Merusak 

Untuk mencari tahu tentang apa yang dimaksudkan dengan: "sense of belonging" atau rasa memiliki, tentu tidak perlu repot berselancar di google. Karena semua orang sudah memahami intinya, yakni keadaan di mana seseorang merasa ikut memiliki, sehingga dengan adanya perasaan memiliki, maka ia akan menjaga, mencintai, dan melindungi sesuatu dengan sepenuh hatinya.

Contoh paling sederhana adalah dalam sebuah rumah, walaupun pemilik rumah  adalah satu orang, tapi seluruh anggota keluarga yang tinggal bersama sama dalam rumah tersebut merasa ikut memiliki, walaupun sama sekali secara finansial, tidak mengeluarkan sepeserpun dalam membangun rumah tersebut. Karena adanya rasa memiliki ini, maka setiap anggota keluarga yang tinggal akan menjaga dan merawat rumah dengan baik dan tidak mungkin akan merusakkan.

Hilangnya Rasa Memiliki, Menyebabkan Orang Tega Berbuat Apa Saja

Contoh paling aktual dan terkini adalah kejadian tindakan anarkis yang terjadi di Kampung Halaman saya di Sumatera Barat. Secara beruntun, sejak dari kemarin, bertubi-tubi masuk berita yang ter-up to-date dari jam ke jam dari keponakan kami yang tinggal di Padang.

Walaupun tidak satupun keponakan kami yang ikut dalam tindakan anarkis tersebut, tapi tak urung sebagai salah satu dari orang Padang, saya ikut merasa malu. Untuk jelasnya, silakan disimak kutipan berita dari Kompas.com, di bawah ini:

"Demo ribuan mahasiswa di DPRD Sumatera Barat berlangsung anarkis, Rabu (25/9/2019). Setelah menerobos masuk ke gedung DPRD Sumbar, mahasiswa masuk ke semua ruangan yang ada di Kantor DPRD Sumbar pada pukul 15.00 WIB. Mereka merusak semua apa yang ada di dalam ruangan. Ruang sidang utama mereka duduki. Kaca meja dipecahkan, kursi dan meja dihancurkan.  Sementara, di ruang perpustakaan, mahasiswa merusak apa saja yang mereka temukan. Meja dan kursi dan pecah. Komputer dilempar dan buku-buku berantakan." (sumber: kompas.com)

Niat Baik Tidak Menghalalkan Segala Cara

Betapa pun mulia niat awal tapi dengan melakukan tindakan anarkis, maka nilai dari sebuah perjuangan, betapa pun baik dan luhur, sudah ternoda. 

Mari kita pikirkan, apa salah ruang perpustakaan? Bukankah perpustakaan merupakan sarana untuk mencerdaskan bangsa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun