Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penyesalan Tidak Akan Mengubah Apapun

30 Juni 2019   19:39 Diperbarui: 30 Juni 2019   20:11 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi http://www.spbh.org/


Pikir Terlebih Dulu Sebelum Melangkah
Kalau di kampung saya,istilah "latah" disematkan kepada ibu ibu yang sudah tua dan  kalau dikagetkan, maka dari mulutnya meluncur kata kata "mutiara" ,yakni berupa kata kata kotor,yang seharusnya tidak layak diucapkan. Tapi yang namanya latah,mau bilang apa juga lagi? Bahkan kalau ada yang iseng,terus semakin dikagetkan ,sehingga berhamburanlah seluruh kata kata seronok yang ada dalam kamusnya

Latah di Sisi Lain
Tetapi kata "Latah" juga berlaku bagi orang yang tergoda untuk mengikuti trend, tanpa memperhitungkan untung ruginya. Termasuk diri saya sendiri. Sewaktu usaha yang saya kelola berjalan dengan lancar,maka saya tergoda untuk mengikuti trend  ,beli tanah sebagai investasi. Maka tanpa merasa perlu mempertimbangkan secara matang,kami terus membeli tanah di berbagai lokasi,termasuk 38 hektar di Kinali,Pasaman Barat. Kemudian masih  ada lagi,  2,7 hektar di kilometer 57 ,juga masih di Pasaman.Beli tanah lagi di Pekanbaru.Ikut membeli ruko di Shapire Square di Yogyakarta  dan ikut berlomba beli saham.

Terlambat untuk Menyesal
Belakangan ketika kami berkunjung ke  tanah kami di Pasaman ,ternyata semuanya sudah di serobot orang.Padahal sertifikat Hak Milik ada ditangan kami. Tapi apa yang bisa dilakukan terhadap orang sekampung? Ada yang menyarankan agar tanah tersebut diukur ulang. Dan kami ikuti saran tersebut.tentu saja tidak gratis.Maka diperbaikilah pancang batas tanah yang sudah tercabut atau dicabut orang. Tapi hasilnya tetap saja,kami hanya bisa memegang Sertifikatnya,namun tidak bisa berbuat apa apa terhadap orang orang yang telah menyerobot tanah kami.

Sementara tanah di pinggiran kota Pekanbaru,juga sertifikat Hak Milik, ternyata diambil alih pemerintah daerah,karena termasuk dalam daerah yang akan di peruntukan bagi pengembangan wisata . Masih belum cukup rasanya untuk menciptakan stress. ruko di Yogyakarta ,ternyata bermasalah,antara pengembang dan pemilik tanah. Mereka berperkara dan pihak Pengembang dinyatakan pihak yang kalah  dan seluruh bangunan disita .Begitu juga dengan saham saham yang kami beli,karena ikutan latah,akhirnya hanya tersisa kertas pembungkus kacang goreng 

Di Saat Dibutuhkan Baru Sadar Telah Melakukan Kesalahan Fatal
Setiap orang, pasti memiliki pengalaman hidup yang berbeda. Yang pasti sama adalah bahwa ada pengalaman menyenangkan,tapi ada pengalaman pahit yang membuat hati kita terluka. Karena hasil kerja keras selama bertahun tahun ,bahkan belasan tahun dan diinvestasikan, ternyata ketika saat dibutuhkan, jangankan memberikan keuntungan, malahan mau dijual juga tidak ada harganya. Dengan saling berbagi pengalaman pahit,maka kita bisa saling belajar dan saling mengingatkan

Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi orang banyak, agar jangan latah ikut ikutan investasi untuk sesuatu yang tidak dipahami dengan baik. Agar jangan sampai kelak menyesal seperti kami.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun