Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Ada yang Menyangka Mengapa Wanita Ini Ditolak Naik Pesawat

25 Mei 2019   20:00 Diperbarui: 25 Mei 2019   21:24 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padahal Ia Sudah Memesan Tiket dan  Hadir Sesuai Jadwal Penerbangan
Vanessa ,mahasiswi  jurusan Jurnalisme ,yang berusia 21 tahun, telah memesan tiket penerbangan dari Perth  dengan tujuan Adelaide,pada hari Kamis malam yang baru lalu. Ia juga sudah menceritakan,bahwa dirinya adalah  wanita dengan kebutuhan khusus,yakni tidak bisa melihat dan mendengar.

Oleh bagian tiketting yang menerima telpon dari Vanessa mengatakan:" Tidak ada masalah"Kalau menyaksikan penampilannnya,sama sekali tidak akan ada yang menyangka,bahwa wanita ini memiliki kebutuhan ganda,yakni :"deafblind" (tidak bisa mendengar dan sekaligus tidak bisa melihat)

Ditolak Naik Pesawat Jetstar
Tetapi ketika ia tiba di bandara dengan diantarkan seorang pendamping ,ia diberitahukan bahwa dirinya tidak diizinkan untuk naik kepesawat,kalau melakukan penerbangan tanpa pendamping. Karena dalam catatan daftar nama penumpang,hanya tercatat bahwa ia hanya tunarunggu. Jadi yang dicatat ,hanya satu dari kekurangannya,sedangkan pada kenyataannya ,dirinya selain dari tunarungu ,juga tunanetra.Walaupun ia sudah menceritakan,bahwa sesungguhnya ,ketika memesan tiket,Vanessa sudah memberitahukan secara jelas,bahwa dirinya adalah tunarungu dan sekaligus tunanetra.

Salah satu staf penerbangan mengatakan bahwa mereka akan mencarikan ,kalau  ada Crew pesawat,yang mau mendampingi dirinya selama penerbangan. Akan tetapi setelah menanti selama 20 menit,pesawat Jetstar sudah take off dan dirinya masih berada di Bandara Perth. 

Keesokan Harinya Diberangkatkan dengan Qantas Airline
Akhirnya, Vanessa diberangkatkan keesokan harinya ,dengan pesawat Qantas dan didampingi oleh salah seorang staf penerbangan.Tidak dijelaskan bagaimana caranya Vanessa berkomunikasi dengan petugas di Bandara,mengingat ia tunarungu dan sekaligus tunanetra. Tidak tahu persis,apakah di Indonesia ,juga berlaku aturan yang sama?

sumber: https://www.abc.net.au 

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun