Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah Fakta Bahwa Kesantunan Mengalahkan Sikap Tempramental

1 April 2019   08:01 Diperbarui: 1 April 2019   08:17 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: edition.cnn.com 

Zuzana Memenangkan Pemilihan Presiden di Slowakia  Karena Kesantunan

BRATISLAVA, Slovakia --- During the final debate before Saturday's presidential election in Slovakia, the men were arguing, but the only woman onstage Zuzana Caputova, looked on calmly. Stefan Harabin, the former justice minister and a champion of ethnic nationalism accused Muslim migrants of "killing and raping European women in Germany and France" and claimed his opponents wanted to destroy Slovak culture. 

But Ms. Caputova did not respond to the outrage. In a political climate where stridency is often rewarded and crudeness frequently seen as a marker of authenticity, she has clung to the belief that decency is what voters want most. And it seems to be working. In an interview the morning after the debate, she said: "Even though people might not agree with all my opinions, they can build a bridge of trust to me because I act with civility.  Even if I fight, I don't fight the person, but only the actions of the person."(sumber: The New York Time)

Terjemahan Bebas:

Selama debat terakhir sebelum pemilihan presiden hari Sabtu di Slovakia, Stefan Harabin mantan menteri kehakiman dan tokoh nasionalisme yang dikenal dengan pidatonya yang mengebu gebu, telah menuduh migran Muslim  telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusuhan serta mengklaim lawan-lawan politiknya ingin menghancurkan budaya Slowakia.

Tetapi wanita  bernama Zuzana yang berusia 45 tahun, ibu dari 2 orang anak ini sama sekali  tidak menanggapi pidato yang penuh kemarahan dan mengedepankan sifat temperamental dari tokoh nasional tersebut. Walaupun, selama ini  iklim politik menilai sikap temperamental sering dihargai dan kekasaran sering dilihat sebagai penanda kehebatan diri, wanita ini tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa kesopanan adalah yang paling diinginkan pemilih. Dan ternyata ia berhasil.

Menurut wanita ini, meskipun orang mungkin tidak setuju dengan semua pendapatnya namun mereka dapat membangun jembatan kepercayaan kepada dirinya karena mengedepankan kesantuan dalam segala tindakannya. Bahkan jika ia sedang berhadapan dengan lawan politiknya, dirinya tidak memusuhi  orang itu tetapi hanya  melawan tindakan orang tersebut.

Zusana Menjadi Presiden Pertama di Slowakia

Dengan  terpilihnya Zunana sebagai Presiden, maka ia merupakan wanita pertama yang menjadi presiden di negara Slowakia yang memisahkan diri dari negara induknya Chechoslovakia sejak tahun 1993. Negeri yang berpenduduk sekitar 5,4 juta jiwa ini, sejak tahun  2009 telah menggunakan mata uang Euro.

Satu lagi bukti bahwa tampil gagah dan berbicara berapi api dengan penuh kemarahan, sudah tidak lagi relevan untuk dipertahankan dan wanita bernama Zusana ini,sebagai  "anak bawang " didunia politik, telah mampu mengalahkan lawannya yang tampil temperamental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun