Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Janji yang Tidak Mungkin Bisa Terpenuhi Lagi Selamanya

14 Maret 2019   22:15 Diperbarui: 14 Maret 2019   22:33 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto kenangan bersama Bimo Prakoso,yang kini sudah almarhum dalam usia yang relatif masih sangat muda/dokumentasi pribadi

Malam ini, saya dapat kabar duka dari Bandung,bahwa sahabat baik kami Bimo Prakoso, sudah dipanggil Tuhan.Serasa tidak percaya saya akan apa yang saya baca dan dalam hati berharap,bahwa berita tersebut tidak benar. Tapi ternyata,harapan tersebut terpatahkan,setelah dapat konfirmasi dari bu Susy Sulastri, yang juga mengabarkan hal yang sama.

Kami telah menjalin hubungan persahabatan sejak hampir duapuluh tahun lalu. Ir.Bimo Prakoso adalah dosen disalah satu universitas di Bandung.

Selain daripada itu,Bimo juga ahli dibidang batik tulis dan sekaligus sering diundang sebagai pembawa acara, baik dalam acara pernikahan, maupun dalam acara resmi.

Orangnya suka humor dan senang bersahabat dengan siapa saja. Bahkan ketika kami ke Bandung dan mengajak Bimo untuk mendampingi kami berkunjung ke Makam Cut Nya Dhien, langsung disambut baik. Inilah salah satu kenangan manis,selama kami menjalin hubungan persahabatan dengan pak Bimo. Walaupun usianya sebaya Putra pertama kami,,tapi dalam keseharian,kami bisa bercanda dengan bebas.

dokumentasi pribadi:kenangan indah bersama sahabat kami Ir.Bimo Prakoso
dokumentasi pribadi:kenangan indah bersama sahabat kami Ir.Bimo Prakoso
Janji Makan Bersama di Bandung

Sesungguhnya,kami sudah berjanji akan bertemu dalam acara undangan makan malam dengan teman teman di Bandung,yang di prakarsai oleh Pak Bambang Jaka Leksana dan bu Susy Sulastri.

Namun pas pada hari H nya,ternyata Bimo tidak bisa hadir,karena masih bertugas sebagai M.C (Master of Ceremony).

Akhirnya,kami makan malam bersama puluhan teman teman di Bandung,tanpa kehadiran dari Bimo. Pak Bimo menelpon saya dan minta maaf karena tidak jadi datang untuk makan malam bersama. Kami sepakat untuk mencari waktu lain,agar bisa bertemu.

Namun,kemudian hingga saya dan istri kembali ke Australia,janji tersebut tidak pernah dapat terlaksana.

Minggu Lalu Kami Masih Berbicara via Telpon

Minggu lalu,kami masih berbicara via telpon. Suaranya mantap dan kami sempat bercanda dan ketawa bersama.Sama sekali tidak ada firasat dan tidak terbayangkan,bahwa itulah terakhir kalinya, kami bisa saling bercerita. Kini Bimo sudah berada dialam yang berbeda. Sungguh, hari esok belum tentu menjadi milik kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun