Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sekitar 1,1 Miliar Kaum Muda Berisiko Kehilangan Pendengaran

11 Oktober 2018   08:14 Diperbarui: 12 Oktober 2018   10:31 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pixabay.

Akibat Penggunaan Headphone dan Earphone Yang Overdosis 

Some 1.1 billion teenagers and young adults are at risk of hearing loss due to the unsafe use of personal audio devices, including smartphones, and exposure to damaging levels of sound at noisy entertainment venues such as nightclubs, bars and sporting events, according to WHO. Hearing loss has potentially devastating consequences for physical and mental health, education and employment. (W.H.O ) 

Yang dapat diterjemahkan secara bebas,bahwa sekitar 1,1 miliar remaja dan kaum muda di dunia beresiko kehilangan pendengaran,karena penggunaaan alat alat komunikasi,musik, termasuk Ponsel dan bunyi hiruk pikuk dari musik yang biasa terdapat di Klub Malam  dan diberbagai tempat hiburan lainnya. Kehilangan pendengaran berpotensi merusakan tatangan kehidupan secara mental dan fisik serta sangat berpengaruh terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Headphone dan Earphone Diperlukan ,Namun Penggunaan Overdosis Membahayakan

Kalau ada telpon penting masuk dan kita lagi berada ditengah kebisingan, baik di stasiun kereta api,maupun di bandara, maka agar dapat mendengarkan dan berkomunikasi dengan baik, maka Headphone atau Earphone akan sangat membantu. Begitu juga bila sedang menunggu giliran di ruang tunggu dokter, maupun menunggui orang sakit,maka Headphone atau earphone,mutlak diperlukan agar suara musik yang keluar dari Ponsel kita tidak mengganggu orang sekitarnya. Begitu juga bila sedang berada di dalam kereta api ,maupun di dalam bis umum,mungkin mendengarkan musik ,merupakan hiburan bagi diri kita, tapi bagi orang lain boleh jadi sangat mengganggu. Terutama yang ingin beristirahat dalam perjalanan panjang.

Tetapi sering kali kita tengok, remaja dan kaum muda kita kemanapun pergi selalu menggunakan Headphone, seakan sudah merupakan bagian dari kehidupannya. Berjalan sambil kepala goyang kiri dan kanan, bahkan tidak jarang ketawa sendirian, mungkin karena mendengarkan hal hal yang lucu melalui ponselnya. Menurut  berbagai penelitian, seperti diberitakan di majalah Healthy Living ,"bad habits" atau kebiasaan jelek ini, lama kelamaan menyebabkan telinga kehilangan kemampuan untuk mendengarkan pembicaran dalam berkomunikasi. Dan pada saat orang menyadari, ternyata baru tahu bahwa pendengarannya sudah mengalami kerusakan. Dalam kondisi yang parah,dapat menyebabkan, orang harus menggunakan "earing aid" agar dapat berkomunikasi dengan orang lain.

Kehilangan Pendengaran Dapat Membuat Orang :"down"

Kehilangan pendengaran,dapat menyebabkan orang kehilangan rasa percaya diri. Walaupun ada earing aid, namun menggunakan alat bantu pendengaran, pasti akan membuat hidup kita menjadi tidak nyaman. Yang akan sangat berpengaruh terhadap pendidikan kaum muda, serta kehilngan kesempatan untuk meraih bidang pekerjaan yang lebih baik.

1 Dari 2 Orang Australia Usia 60 Tahun Kehilangan Pendengaran

Menurut connectingearing,com yang secara khusus membahas tentang bahaya terjadinya pengrusakan pendengaran, karena penggunaan alat komunikasi dan musik yang tidak tepat sangat mengejutkan. 

  • One in three people over the age of 50 suffer from hearing loss and
  • One in two over the age of 60

Kalau hal ini bisa terjadi di Australia, berarti bukan tidak mungkin juga bisa terjadi di Indonesia. Hanya mungkin selama ini, pembahasan tentang bahaya kehilangan pendengaran, kurang populer di negeri kita. Semoga catatan ini, dapat menyadarkan kita agar mengingatkan anak anak kita,jangan sampai kehilangan  pendengaran mereka.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun