Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dipertemukan di Belanda Setelah Puluhan Tahun Terpisah

13 Agustus 2018   05:01 Diperbarui: 13 Agustus 2018   12:12 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Bertemu Sesama Orang Padang di Volendam

Siang harinya kami diajak makan fish and chips oleh Ronald dan  istrnya Yet. Maka kami berempat dan ditambah dengan seorang  cucu  Ronald yang bernama Welvin, menikmati makan siang di salah satu kafe di sana.Sehabis makan siang, kami menikmati pemandangan indah.

Sambil berjalan kaki perlahan-lahan, tiba-tiba ada 2 orang wanita sahabat dari Ronald dan Iyet datang menghampiri sambil menyapa, "Onde mandee ala lamo awak indak basuo".Ternyata, Selvie dan kakaknya Luise, berasal dari Padang dan sudah lebih dari 40 tahun tinggal di Belanda.Bahkan Selvie bercerita ,bahwa ia sudah sejak lama menjadi Silent Reader di Kompasiana

img-2668-jpg-5b71101cbde5754f1348cea2.jpg
img-2668-jpg-5b71101cbde5754f1348cea2.jpg
Maka sudah dapat ditebak bila mana orang sekampung saling bertemu. Cerita berkisar sekitar: rendang Padang, dendeng balado, dendeng batokok, dan semua jenis makanan yang bikin ngiler. Di mana mencari "makanan keramat" itu di sini? Saking asyiknya bercerita,seakan pada waktu itu dunia milik kami,karena terhanyut membayangkan kampuang nan jauah dimato.

Hubungan Baik Tak Pupus Oleh Perjalanan Waktu

Setelah seharian mengelilingi Volendam, menikmati pemandangan yang indah dan sekaligus menikmati makanan siang bersama kerabat yang sudah puluhan tahun tidak bertemu, kami meninggalkan lokasi wisata yang semarak ini untuk menuju kerumah Om Ronald.


Hingga larut malam, kami masih sibuk bercerita tentang masa-masa tempo dulu. Hingga mata sudah  tidak mampu lagi untuk melanjutkan.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun