Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Indonesia di Luar Negeri Tidak Kehilangan Jati Diri

12 Juli 2018   20:16 Diperbarui: 12 Juli 2018   20:45 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto:Sisca pakaian merah jambu (kompasianer ) dkk.dalam acara festival seni tari di wollongong/dok.pribadi

Selama tinggal di Australia ,kami sudah domisili di negara bagian Queesland,selama lebih kurang satu tahun,kemudian di New South Wales ,selama beberapa tahun dan belakangan di Western Australia. Selama ini ada hal hal yang patut dibanggakan,yakni orang orang Indonesia,tidak kehilangan jati diri. 

Secara umum,jati diri orang Indonesia,adalah berpakaian sopan,tidak berjalan jalan ditepi pantai dengan pakaian bikini ,serta tidak berpeluk cium didepan orang banyak,walaupun yang dipeluk dan dicium adalah istri atau suami sendiri. 

keterangan foto: di paviliun Indonesia /dok.pribadi
keterangan foto: di paviliun Indonesia /dok.pribadi
Dalam berbagai kesempatan .pertemuan dengan sesama orang Indonesia,hampir dipastikan kami hadir,kecuali memang tidak berada ditempat.Baik dalam acara nonbar film film nasional bersama komunitas orang indonesia,maupun dalam  setiap acara 17 Agustusan. Termasuk acara kreasi Indonesia,festival musik dan festival kuliner,dimana komunitas orang Indonesia ikut berperan serta.

keterangan foto: kreasi Indonesia di Forrest chase- Perth/dok.pribadi
keterangan foto: kreasi Indonesia di Forrest chase- Perth/dok.pribadi
Tenggang Rasa Masih Tetap Dipertahankan

Dalam setiap pertemuan,masalah tenggang rasa,tampak masih tetap kental dipertahankan. Bertemu dengan sesama orang Indonesia,diluar negeri,sungguh serasa seperti berada di negeri sendiri.Bahkan kalau boleh saya sampaikan,disini sama sekali tidak ada sekat sekat yang menjadi dinding penghalang antara kami.

Walaupun jelas kami berbeda ,baik asal muasal,latar belakang sosial ,pendidikan,serta agama,tapi sedikitpun tidka pernah mencuat dipermukaan,baik dalam sikap,maupun dalam bertutur kata. Filosofi:"bhinneka tunggal ika" serasa jauh lebih kental dirasakan di negeri orang,ketimbang ketika bertemu sesama orang indonesia di negeri sendiri.

dok.pribadi
dok.pribadi
Image Bahwa Orang Indonesia yang Tinggal Diluar Negeri Sudah Kehilangan Rasa Nasional ,Sungguh Tidak Beralasan

Dalam beberapa bulan terakhir,komunitas orang Indonesia,sibuk menolong orang Indonesia ,yang tidak tahu prosedure mendaftarkan diri sebagai pemilih,hingga tuntas ,tanpa mendapatkan imbalan dalam bentuk apapun. 

Bahkan beberapa orang ,seperti pak Liem Setiawan,Pak Hasan dan Pak Galt,Agus , William dan Laurence,serta beberapa orang lainnya ,menawarkan diri mereka untuk membantu siapa saja yang memerlukan bantuan mereka.Hal ini saya buktikan sendiri.Saya dan istri tidak perlu sibuk kesana kemari,kami cukup mengirimkan data data diri melalui WA dan dalam waktu kurang dari 24 jam.nama kami berdua sudah :"diapproved" sebagai Pemilih Tetap.

ket.foto:Sisca pakaian merah jambu (kompasianer ) dkk.dalam acara festival seni tari di wollongong/dok.pribadi
ket.foto:Sisca pakaian merah jambu (kompasianer ) dkk.dalam acara festival seni tari di wollongong/dok.pribadi
Tulisan ini,diharapkan dapat menepis segala prasangka yang  selama ini bergayut pada orang orang Indonesia,yang domisili di luar negeri,entah karena alasan apapun.Ternyata ,kami yang tinggal jauh dari kampung halaman,tidak kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun