Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harapan adalah Kekuatan agar Mampu Bertahan Hidup

14 Juni 2018   06:44 Diperbarui: 14 Juni 2018   07:17 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: society6.image

Bukan Khotbah, Hanya Berbagi Sepotong Pengalaman Hidup

Tulisan ini hanyalah sebagai upaya untuk mencoba menuangkan cuplikan dari pengalaman hidup pribadi yang mungkin ada manfatnya bagi orang lain. Bukankah ada tertulis bahwa sebaik baiknya manusia,adalah yang hidupnya bermanfaat bagi orang banyak? Menjalani hidup sebagai orang yang sudah pensiun dari dunia usaha, tentu bukan lagi dalam kapasitas berbagi hal hal yang sifatnya materi. Maka yang dapat dibagikan hanyalah berupa cuplikan suka duka menjalani hidup selama tiga perempat abad.

Lirik Lagu yang ada Benang Merah dengan Kehidupan

Walaupun tidak semua orang pintar bernyanyi, termasuk diri saya sendiri, tapi setidaknya kita semua sudah pernah mendengarkan lagum yang ada benang merahnya dengan kehidupan yakni "You' ll Never Walk Alone "(Gerry&The Pacemakers).Izinkanlah saya mengutip sebait dari lirik lagu ini 

You'll Never Walk Alone
When you walk through a storm
Hold your head up high
And don't be afraid of the dark
dan seterusnya.......
Walk on, walk on
With hope in your heart..you.ll never walk alone 


Yang dapat diterjemahkan secara bebas

Ketika berjalan melawan badai, tetaplah berjalan dengan kepala tegak. Jangan takut terhadap kegelapan, teruslah melangkah. Dengan harapan dinhati,nmaka anda tidak akan pernah berjalan sendirian...."

Mungkin secara phisik,kita sama sekali tidak pernah mengenal pencipta lirik lagu ini,tapi seperti kata pribahasa "Jangan lihat siapa yang berbicara tapi dengarkanlah apa yang dikatakannya." 

Dalam pengertian,walaupun yang berbicara adalah orang yang selama ini dianggap tokoh masyarakat,tapi bilamana yang dibicarakannya, hanya tebar kebencian ,maka perlu diabaikan dan dianggap angin lalu. Karena boleh jadi,sewaktu berbicara,yang bersangkutan sedang kambuh alzheimernya. Tapi seperti yang pernah saya postingkan, kita bisa belajar dari seorang yang sama sekali tidak dikenal,bahkan status sosialnya, hanyalah seorang Pengamen jalanan. 

Karena Pengamen ini mengajarkan kita,bagaimana menyukuri hidup. Kata kata yang keluar dari mulut orang yang berpakaian kumal ini,adalah "Siapapun anda, nikmatilah hari harimu. Bersyukurlah.Coba tengok diri saya, tidak punya apapun yang berharga. Pagi ini saya hanya sarapan dengan secangkir kopi, tapi saya tetap bersyukur kepada Tuhan!"

Harapan Tantangan dan Kerja Keras

Harapan memberikan kita kekuatan untuk mampu bertahan hidup menghadapi berbagai kemelut hidup. Berharap suatu waktu badai  akan berhenti dan kegelapan akan sirna dengan terbitnya sinar mentari. Harapan inilah yang membuat kami tegar menjalani hidup menderita,selama tujuh tahun Didera rasa lapar, menyaksikan anak istri terkapar sakit tanpa ada lagi yang bisa dijual untuk membeli obat. Menyaksikan putra kami berkali  kali mengalami kejang kejang karena kurang gizi dan hidup ditempat kumuh. Tak ada yang mau singgah mengulurkan tangan. Sungguh barang siapa yang berharap pada manusia, maka ia akan kecewa. Karena disaat saat menjalani hidup dalam lumpur kehidupan,orang lupa pada kita. Seperti kata pribahasa," Bila anda tertawa, maka seluruh dunia akan ikut tertawa,tapi bila anda menangis,maka merataplah seorang diri" Hal inilah yang kami alami selama tujuh tahun lamanya

Namun harapan saja, tidak cukup, melainkan harus diisi dengan kerja keras tanpa pernah menyerah. Yakin diri,bahwa setelah melalui jalan terjal kehidupan pasti akan ada kehidupan yang lebih baik. Disaat seperti inilah sikap mental kita diuji. Mampukah kita lulus dalam ujian hidup atau tidak? Kalau dalam kisah perampokan, biasanya dituliskan, "Menyerah atau mati!" 

Dalam keartian, kalau kita menyerahkan apa yang diingini perampok, maka kita tidak akan dibunuh. Tapi dalam bidang kehidupan lainnya, justru sebaliknya, "Menyerah berarti kematian! karena bilamana orang sudah menyerah,berarti sudah putus asa. Dan orang yang putus asa,sudah mati,sebelum kematian yang sesungguhnya menjemputnya"

Bagaikan Mimpi

Setelah lulus dalam ujian kehidupan,yang kami tempuh selama sekitar 2000 hari siang dan malam,bersyukur kepada Tuhan, kehidupan kami berubah total. Hingga kini, bila sesekali saya bermimpi , seakan masih tinggal di pasar tanah kongsi, ketika terbangun, pakaian saya basah oleh keringat dingin. 

Hal ini menjadi alaram bagi saya pribadi agar selalu mengawali hari hari dengan bersyukur dan menjauhkan diri dari segala kesombongan. Karena sudah pernah merasakan pahitnya empedu kehidupan

Walk and walk on with hope in your heart and you'll never walk alone.! 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun