Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Garuda Meniadakan Musik "Tanah Airku" Diganti "Ayam den Lapeh"?

17 Maret 2018   19:20 Diperbarui: 18 Maret 2018   07:14 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi :garuda.indonesia.com

Pertanyaannya Mengapa?

Sejak bertahun tahun lalu, setiap kali berpergian dengan menumpang pesawat kebanggaan nasional kita Garuda setiap kali landing maka sementara menunggu pintu dibuka dan para penumpang diizinkan turun, maka musik yang diputar adalah "Tanah Airku" karangan bu Sud. Mendarat jauh dari tanah air, mendengarkan lagu ini saya sudah mampu membuat kita merinding.

Dan secara diam diam ,melantunkan lirik lagu ini dari lubuk hati yang terdalam,walaupun sesungguhnya bukan seorang penyanyi .Kata demi kata,seakan merasuk jauh hingga ketulang sumsum dan keseluruh sudut sudut jiwa . Sebagai orang Indonesia,sebebal apapun perasaan kita, pasti akan merasakan sentuhan yang sangat mendalam,bila sedang berada jauh dirantau orang dan mendengarkan musik tanah airku....

Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

Musik menempati ruang tersendiri dalam jiwa setiap orang dan mampu mengusik kesadaran ,serta mengingatkan orang akan tanah tumpah darahnya.Karena itu,kendati secara rata rata ,tarip Garuda lebih tinggi daripada tarip maskapai penerbangan lainnya,kami tetap memilih menumpang di pesawat Garuda.Bahkan dulu ,sewaktu masih di Indonesia, pernah mendapatkan Gold Fequentflyer.Dan hingga kini,masih sebagai Pemegang Garuda Frequentflyer,walaupun sudah turun peringkat ke Silver,karena sudah jarang berpergian.

Kecewa Karena Diganti Dengan Instrumental : "Ayam den Lapeh"

Akan tetapi sudah dua kali belakangan ini,baik dari penerbangan Perth ke Bandara Soetta, maupun ketika kembali mengunakan Garuda untuk terbang dari Jakarta ke Perth, secara pribadi, saya sungguh sangat kecewa, karena musik  yang melantunkan instrumental : "Tanah Airku" ternyata diganti dengan musik :"Ayam den Lapeh"

Walaupun saya sendiri kelahiran  Sumatera Barat namun sama sekali tidak bangga ,ketika mendengarkan  lantunan musik, lagu Ayam den Lapeh ini. Karena lagu ini, kental dengan aroma daerah Sumatera Barat Rasanya amat disayangkan, kehadirannya dalam pesawat Garuda yang penumpangnya terdiri dari berbagai suku dari seluruh Nusantara, menggantikan musik: "Tanah Airku"

Saya coba bertanya kepada salah satu pramugari, mengapa musik Tanah Airku,diganti dengan musik Ayam den Lapeh? Namun,dijawab: "Maaf pak, itu kebijakan pimpinan" Saya hanya bisa diam, karena sebagai seorang penumpang dari antara sekian banyak penumpang pesawat Garuda. tentu saja  saya harus tahu diri, bahwa saya hanya boleh sebatas bertanya dan tidak lebih daripada itu.

Kalau maksudnya mau memperkenalkan lagu lagu daerah, tentu saja baik, tapi tentu ada tempat yang tepat untuk itu. Bukan didalam pesawat Garuda yang melambangkan jiwa nasional kita sebagai bangsa Indonesia.

Bukan Masalah Baper

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun