Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menilai Sama Nggak dengan Menghakimi?

2 Desember 2017   07:07 Diperbarui: 2 Desember 2017   08:35 2113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi


Dimana Letak Perbedaan Antara Menilai dan Menghakimi?

Seorang guru ,memberikan penilaian terhadap hasil ujian anak anak didiknya. Berdasarkan penilaian penilaian ini,kemudian mempertimbangkan,apakah muridnya berhak untuk naik kelas atau tidak. Dalam hal ini,menilai, boleh dibilang sekaligus menghakimi. "Kamu naik kelas" atau " Kamu tinggal kelas "

Seorang Kepala Kantor atau Direktur sebuah perusahaan,juga memberikan penilaian penilaian terhadap kinerja bawahannya. Tentang kejujuran,ketekunan ,ketrampilan ,serta kesungguhannya dalam melakukan tugas tugasnya. Berdasarkan hasil penilaian,maka karyawan,bisa jadi dipromosikan atau minimal tetap boleh bekerja atau sebaliknya di turunkan jabatannya,bahkan bisa diberhentikan.

Satu Lagi Contoh Lain

Admin membaca dan meneliti setiap naskah tulisan yang masuk.Bila dinilai mengandung sara,hasil dari copy paste atau mengulang ulang kisah lama,maka langsung dikasih tinta merah,dengan catatan:" Maaf,tulisan anda melanggar ketentuan pasal 007 dan terpaksa kami hapus ".Kalau diniliai,ya bolehlah daripada nggak,maka tulisan kita nonggol juga di platform,tapi tanpa embel embel.Yang resikonya,hanya dibaca belasan orang. Tapi kalau menurut peniliaian Admin yang bertugas :"Lumayanlah ya",maka dipublishedlah tulisan kita dengan label :"highlight".

Apalagi kalau Admin yang sedang bertugas ,merasa sangat cocok dengan tulisan kita,maka diberikanlah penilaian "pantas Headline" Kalau mengaji rentetan kejadian peristiwa ini,menilai berarti sama dengan menghakimi.

Satu Objek Banyak Penilaian

Didalam kehidupan sosial bermasyarakat ,soal nilai menilai sudah mendarah daging dan lintas suku ,serta lintas agama. Satu objek yang terlihat,dapat menciptakan seribu penilaian,yang berbeda.Tidak percaya?

Silakan tengok gambar terposting diatas,pasti dalam benak kita  masing masing ,sudah tercipta penilaian dan penilaian ,Misalnya,menengok Tukang Beca tidur lelap di dalam becanya,bisa mengundang penilaian positif dan negative atau mendatar.

Penilaian Positif

  • Kasian ya ,mungkin kelelahan
  • Mungkin belum makan siang
  • Mungkin lagi sakit
  • Kecapaian menarik penumpang jarak jauh
  • Dan seterusnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun