Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memanfaatkan Kesempatan Secara Positif

2 Mei 2017   05:27 Diperbarui: 2 Mei 2017   07:29 2204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sering bolos sekolah,namun karena ayahnya merupakan penyumbang terbesar untuk sekolahnya,maka ia tetap naik kelas,walaupun sesungguhnya sama sekali tidak menguasai mata pelajaran.

Ayahnya Meninggal

Ketika ayahnya tiba tiba meninggal ,karena serangan jantung,maka entah bagaimana caranya,perusahaan ayahnya jatuh ditangan karyawannya,yang selama ini dipercayai nya.Sementara Tedy,hanya diperlakukan sebagai pesuruh diperusahaan ayahnya sendiri,karena sama sekali tidak bisa bekerja.

Tidak sampai setahun kemudian,perusahaan ditutup,karena bangkrut entah sengaja dibangkrutkan.Rumah orang tua Teddy,disita oleh Bank,karena termasuk dalam agunan kredit perusahaan.

Dari anak orang kaya raya,kini Teddy, keliling naik sepeda berjualan kue,untuk dapat mempertahankan hidup dan membiayai  ibunya yang sakit parah ,karena terpukul mentalnya.Karena disamping ditinggal mati oleh suaminya,perusahaan suaminya diambil alih karyawannya dan bahkan rumah satu satunya tempat mereka tinggal juga disita oleh Bank.

Suatu Hari Teddy Datang Kerumah Kami

Suatu Hari Teddy datang kerumah kami.Mengetuk pintu pagar .Saya menengok lewat kaca jendela,maka saya minta Pembantu kami,untuk membukakan pintu dan mengundang Teddy masuk.

Inilah pertama kalinya Teddy,anak orang kaya raya,masuk kedalam rumah kami.Tampak kentara benar ,ia dalam kegelisahan dan menahan malu,karena selama ini sudah berlaku sombong.

"Koh, ibu saya sakit,tidak ada uang untuk beli obat..." katanya terbata bata. dan tidak mampu melanjutkan pembicaraannya,mungkin merasa sangat malu dan risih. Saya tidak tega menyaksikan wajah yang seperti itu,karena sudah merasakan,betapa amat menyakitkan,ketika kita membutuhkan uang dan tidak ada yang mau meminjamkannya.

Ada  Beberapa Kesempatan

  • tidak membukakan pintu pagar
  • Kesempatan untuk mengatai ngatai Teddy,karena selama ini sangat angkuh
  • kemudian menyuruhnya pulang dengan tangan hampa
  • kesempatan untuk menunjukkan ,bahwa saya sama sekali tidak mendendam

kesempatan untuk menunjukkan,bahwa saya tidak mungkin dapat memikul beban hidupnya,tapi dengan ikhlas mau membantu meringankan deritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun