Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendaki Sesaat dan Tumbang Lagi, Mengapa?

21 Februari 2017   06:43 Diperbarui: 21 Februari 2017   08:54 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjalani hidup tak ubahnya,bagaikan mengikuti lomba marathon. yakni sebuah perjalanan panjang. Barang siapa yang terlalu bernafsu untuk menang,akan tumbang (Dokumentasi Pribadi)

Sukses  Sesaat, untuk Kemudian Tumbang Lagi

Ada juga orang ,berkat kerja keras siang dan malam,sukses dalam mencapai cita cita hidupnya dan sempat selama beberapa tahun ,menikmati perubahan dalam hidupnya.Akan tetapi ,mempertahankan  kesuksesan ,ternyata jauh lebih sulit daripada ketika mencapainya..

Untuk mempertahankannya,dibutuhkan waktu selama hidup kita. Banyak contoh yang dapat disaksikan,betapa banyak orang yang sukses dan dapat menikmati hidup berkecukupan,hanya dalam waktu singkat. Kemudian dihari tuanya, orang yang dulunya adalah pengusaha,terpaksa harus hidup merangkak lagi dari awal.Salah satunya adalah mantan boss saya,yang ketika dihari tua,harus menjadi pengumpul kardus bekas.

Orang merasa bahwa harta yang dimilikinya tidak pernah akan habis.Bahwa rejeki akan mengalir terus,bagaikan memiliki mata air sendiri,sehingga menghambur hamburkan uangnya,untuk sesuatu yang tidak perlu. Lupa menyukuri hidup dan beranggapan,bahwa semuanya akan abadi. Padahal hidup itu memiliki dinamikanya tersendiri. Berubah dari waktu kewaktu dan dari suatu sudut ,kesudut kehidupan lainnya,tanpa kita kuasa untuk mengaturnya.

Karena itu bagi yang masih berusaha meraih sukses,jangan pernah menyerah.Sedangkan bagi yang merasa hidupnya sudah mapan,jangan takabur. Belajarlah dari kegagalan kegagalan orang lain,agar jangan terjerumus kedalam lubang yang sama.

Garis start boleh sama,tapi hanya sedikit yang mampu  mencapai garis finish. Success is not our destination, but a long journey - Sukses itu bukan tujuan, melainkan  sebuah perjalanan panjang.


Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun