Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senang Pasien Sembuh,Dokter Spesialis ini Bebaskan Seluruh Biaya

31 Juli 2016   17:28 Diperbarui: 31 Juli 2016   21:05 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai Pulih

Saya mulai pulih,namun berat badan terlanjur menyusut .Dari 72 Kg ,tersisa tinggal 58 kg. Berarti susut   14 kg. Saya mulai makan sedikit demi sedikit, hingga dibolehkan pulang kerumah.

Seminggu sekali ke tempat praktek dokter Morento, yang merupakan dokter Specialis Paru Paru. Setelah berat saya ditimbang dan angka ditimbangan menunjukkan angka 60 kg ,dokter Morentos mengelengkan kepala ,sambil berkata :” More …more”

Maksudnya pertambahan berat tubuh saya ,sangat lambat,walaupun saya merasa sudah banyak makan bubur,yang disiapkan oleh istri saya.

Setiap kali ke tempat prakteknya dan mau bayar, selalu dijawab :”Nanti sekaligus” .Karena kalau untuk biaya perawatan di rumah sakit,sebesar 228.000 dolar atau setara 230 juta, semua dibayar oleh Centrelink,karena saya sudah penduduk Australia dan pemegang Senior Card,

Tapi kalau ke dokter Specialis ,harus bayar dari kantong sendiri.


Setelah 4 kali berkunjung, berat tubuh saya sudah 64 kg, Dokter Marentos ,tampak sangat senang, Dan ketika mau menyelesaikan semua rekening saya,yang diperkirakan 700 -800 dolar, ternyata Dokter ini memanggil Sekretatisnya dan kertas tagihan yang tadinya mau diserahkan kepada istri saya oleh Sekretarisnya, diminta oleh Dokter Marentos. Dan sambil ketawa lepas, ia berkata :”Anda sudah sembuh. Bagi saya adalah bayaran yang tidak ternilai “

Sambil menyalami saya dan menepuk nepuk pundak saya, dengan wajah ceria. Untuk beberapa detik saya terpana.Belum sadar betul apa sih maksudnya. Tapi ,putri kami yang ikut mendampingi, langsung mengatakan ,:” Papa, dokter tidak mau menerima bayaran apapun..Katanya menengok papa sudah sembuh,baginya adalah bayaran yang tak ternilai, Karena kondisi papa sesungguhnya sangat jelek :”

Baru sadar dan buru buru saya salami lagi dan mengucapkan terima kasih .Dan kemudian istri saya juga menyalami dokter Marentos ini ,untuk mengucapkan terima kash.

Kenangan Pahit dan Sekaligus Kenangan Manis

Walaupun kejadiannya sudah berlalu dua tahun lalu,namun bagi saya tetap merupakan sebuah perpaduan ,antara Kenangan Pahit dan sekaligus Kenangan manis. Pahit,karena sebulan tinggal dirumah sakit, dengan kaki tangan diinfus makanan dan diinfus dengan antibiotic. Pahit karena ketika sakit, setiap mint rasanya bagaikan satu jam . Hari hari berjalan terasa sangat lambat, Ketika malam tiba, saya berharap agar cepatlah mentari muncull,agar istri dan anak kami dapat membezuk saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun