Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Batik Lawasan

14 Desember 2019   16:50 Diperbarui: 14 Desember 2019   19:25 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jogja tersohor sebagai kota budaya yang berupaya melestarikan tradisi leluhurnya dari masa ke masa.Ketika kita berwisata disepanjang jalan Malioboro yang merupakan pusat wisata Jogja, banyak ditawarkan sovenir berupa t-shirt, sendal jepit atau ornamen bertuliskan "Joker" - yang berarti Jogja Kerren !!!

Fashion berpakaian anak muda sekarang berbalik memakai celana jeans yang belel atau lusuh, kemudian bagian dari celana itu dibuat sobekan agar terkesan compang camping. Itulah trend mode yang lagi in.

Pasar Beringharjo adalah pasar tertua di Jogja berdiri sejak 1758 yang masih dalam lingkungan keraton dan terletak disisi Jalan Malioboro. Asal kata dari pasar ini adalah hutan pohon bayan sebagaimana tempat sebelum dibangun keraton dan pasar ini.

Sekarang pasar ini menjadi pusat perdagangan batik, kuliner dan souvenir bagi para turis yang datang ke Jogja.

Fashion batik yang dijual disini mengikuti selera anak muda terkini. Ada jenis baju batik dengan mode sobekan dengan guntingan rapi terkesan formal walaupun dengan nuasa kasual.

Penjualnya memberikan sedikit tips agar setelah dicuci baju jenis ini tidak perlu di strika karena kedutan dan kekusutannya merupakan bagian keindahannya, atau jika distrika malah membuat sobekan baru yang keluar dari format desainnya.

Fashion lain adalah baju batik yang dijual dari bahan kain batik yang sudah pudar atau belel setelah dilakukan proses pencucian berulang pada saat produksinya. Dari berbagai motif bahan kain batik ini dipotong-poting kemudian disatukan dan dijahit menjadi baju batik yang berkesan lusuh dan proletar.

Mode baju batik ini sedang menjadi trending di pasar Beringharjo disebut "Lawasan" atau batik kuno.

Pemakiannya Batik Lawasan dapat dikombinasikan dengan celana jeans, terutama ketika akan melakukan "Merapi  Adventure" dikawasan kaliurang dengan mengendarai mobil lawas "Jeep Willys" peninggalan perang dunia kedua.

Jogja, 12 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun