Kasus 1
Di saat pandemi Covid-19 banyak orang mengeluh perdagangan sepi. Tetapi ada  1 bisnis yang melejit pesat tinggi yaitu penjualan sepeda. Sepeda dari harga 2 juta, puluhan juta, bahkan tembus 100 juta bisa laku keras. Sepeda Brompton dari harga 25 juta naik sampai lebih dari 75 juta juga laku. Dengan beredarnya video Luna Maya memimpin sejumlah artis bohay (body aduhay) meluncur elegan dengan Road bike bermerek papan atas membuat orang berlomba membeli Road Bike bermerek yang mahal.
Olahraga bersepeda pun marak baik di kota besar maupun di daerah. Seiring itu banyak korban meninggal berjatuhan saat olahraga naik sepeda.
Olahraga bersepeda menyehatkan atau membinasakan?
Kasus 2
Seorang pesepeda senior bercerita. Pernah dia dan kawan-kawannya sejumlah 12 orang naik sepeda dari Tasikmalaya - Pangandaran, 112 km. Saat 5 km lagi ke Pangandaran, tiba-tiba 1 peseda meluncur cepat mendahului, dia kejar,  akhirnya semua peseda balapan Sprint. Begitu sampai di Pangandaran, semua turun dari sepeda ngos-ngosan, kehabisan napas bagai ikan keluar dari akuarium bergeleparan , dia pikir dia akan mati  waktu itu.
Kasus 3
Cerita ini terjadi sewaktu almarhum Amin yang punya hubungan baik dengan pejabat publik, militer, kepolisian bahkan anak jalanan, masih aktif hash. Ada seorang pejabat publik yang pendekar (pendek dan kekar) ikut pertama kali ikut hash di Tasikmalaya Hash House Harriers. Dia ditawari mau ikut hash yang Track Short durasi 1 jam, Medium 2 jam. Long 3 - 5 jam. Dia dengan percaya diri mau ikut  Track Long. Maka dia pun ikut rombongan hasher senior, dari track Short sampai Medium, dia masih bisa mengimbangi tetapi begitu mulai Track Long, para hasher senior bukannya jalan cepat tetapi lari dan langsung hilang dari pandangan mata. Dia coba mengejar didampingi salah seorang senior hasher yang sesuai kode etIk tidak tertulis wajib mendampingi mereka yang ketinggalan. Tiba-tiba  di tengah hutan dia memeluk sebatang pohon dengan napas tersengal-sengal,  takbir. Suara takbir yang biasanya meneduhkan hati tetapi kali ini terasa menyeramkan karena khawatir sang pejabat publik bisa black out atau pingsan. Setelah istirahat sekitar 15 menit kemudian napasnya mulai teratur dan orangnya mulai tenang. Lalu dibimbing jalan pulang pelan-pelan, memotong kompas dan selamat sampai di Base Run Site.
Tips Olahraga dari Singapura:
Kilas balik Desember 2003, setelah istirahat hampir 1 bulan di Singapura, setelah operasi bypass jantung di Singapore General Hospital. Menjelang pulang ke Indonesia saya konsultasi dengan Prof. Tan Yong Seng, Cardiothoracic Surgery Specialist. Sewaktu saya sampaikan hobby hiking. Dia mengatakan itu bagus dan bertanya tahu tidak batas amannya.
"When you are walking and you can not talk, it means you are walking too fast. DO NOT EXERTÂ YOURSELF!" (Ketika Anda sedang jalan-jalan dan Anda tidak bisa bicara, hal itu berarti Anda berjalan terlampau, cepat. JANGAN MEMAKSAKAN DIRI)
Benang merah dari Kasus 1, 2 dan 3 adalah bahaya olahraga dengan intensitas tinggi, memaksakan diri sampai melampaui batas aman berolahraga.
Sudahkah Anda berolahraga hari ini? Â Untuk lansia olahraga intensitas rendah seperti Taijiquan, Wan Tai Gong, Ping Shuai Gong (Arm Swing Exercise) hash jalan santai, istirahat sebelum capai, lalu maju lagi. Jangan memaksakan diri.
