Mohon tunggu...
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widarmanto Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan praktisi pendidikan

Lahir di Ngawi, 18 April 1969. Pendidikan terakhir S2 di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia. Menulis dalam genre puisi, cerpen, artikel/esai/opini. Beberapa bukunya telah terbit. Buku puisinya "Percakapan Tan dan Riwayat Kuldi Para Pemuja Sajak" menjadi salah satu buku terbaik tk. nasional versi Hari Puisi Indonesia tahun 2016. Tinggal di Ngawi dan bisa dihubungi melalui email: cahyont@yahoo.co.id, WA 085643653271. No.Rek BCA Cabang Ngawi 7790121109, a.n.Tjahjono Widarmanto

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Bermula dari Kata

19 September 2020   13:48 Diperbarui: 20 September 2020   20:16 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jason Rosewell on Unsplash

Tak hanya menjadi senjata untuk merebut perhatian publik namun menciptakan dominasi bagi manusia yang lain. Saat itulah kata-kata dan bahasa memasuki wilayah paling gelap dalam kebudayaan manusia yaitu hanya sebagai alat kekuasaan.

Sungguh pun demikian, saat kata-kata dan bahasa terjebak dalam kungkungan kepentingan politik dan kuasa, ia masih menyimpan spiritnya yang suci dan mencerahkan. 

Dengan kodratnya yang suci dan mulia, kata-kata dan bahasa membangun ruang antitesis bagi politik dan kekuasaan. Perlawanan terhadap politik dan kuasa pun berjalan melalui bahasa. 

Salah satu wujudnya adalah membangkitkan kembali eksistensi manusia sebagai mahluk mulia melalui jalan sastra. Melalui sastralah dibangun kembali kualitas manusia, yang meminjam istilah Iqbal, sebagai insan kamil. 

Kualitas manusia yang tumbuh dengan karaktek kemanusiaan yang kuat yang pada gilirannya mampu melawan bahkan melumpuhkan dominasi politik dan kuasa dalam ruang kehidupannya. 

Melalui jalan sastralah, bahasa politik: siapa yang menang, siapa yang untung diubah dengan bahasa kebudayaan: di mana kebenarannya.

Akhirnya, jangan meremehkan kata dan bahasa sebab kata-kata dan bahasa adalah rahim yang selalu melahirkan kesadaran baru bagi gerak kebudayaan manusia.

*) Penulis adalah penyair yang tinggal di Ngawi.
Bukunya Percakapan Tan dan Riwayat Kuldi Para Pemuja Sajak menerima penghargaan
Sebagai salah satu buku puisi terbaik tk.Nasional di th 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun