Mohon tunggu...
Fatimatuzzahra
Fatimatuzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 di UIN Sunan Kalijaga (NIM: 24107030060)

Kerap disapa Tizzahra—Tizza untuk singkatnya. Menyukai kegiatan kepenulisan sejak kecil, merasa terhubung dengan sastra dan literatur. Bergaya dan mencari jati diri adalah kegiatan utamanya untuk mencari makna kehidupan yang baik baginya.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Wonyoungsim: Manifestasi Diri, Perhatian Penuh pada Diri Sendiri

6 Juni 2025   21:42 Diperbarui: 6 Juni 2025   21:42 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jang Wonyoung (Source: Google)

Di tengah lanskap budaya pop yang terus berkembang dan lanskap media sosial yang semakin dinamis, muncul sebuah fenomena yang menarik perhatian khalayak luas, terutama generasi muda: Wonyoungism. Istilah ini mengacu pada filosofi dan gaya hidup yang terinspirasi dari Jang Wonyoung, anggota grup idola K-Pop IVE. Wonyoung dikenal luas dengan visualnya yang menawan, aura "putri", dan persona yang percaya diri. Namun, Wonyoungism jauh melampaui sekadar mengagumi seorang idola; ia telah berkembang menjadi sebuah ideologi yang berpusat pada self-love, ambisi yang terarah, dan presentasi diri yang optimal.

Untuk memahami Wonyoungism, kita perlu menyelami akar filosofinya. Pada intinya, Wonyoungism adalah tentang menempatkan diri sendiri sebagai prioritas utama dan menjadi "main character" dalam narasi hidup Anda. Ini bukan egoisme dalam arti negatif, melainkan bentuk pemberdayaan diri yang mendorong individu untuk berinvestasi pada kesejahteraan fisik, mental, dan emosional mereka.

Wonyoungism sangat berkaitan dengan estetika "putri/princess" atau bahkan "coquette": Aspek yang paling terlihat dari Wonyoungism adalah gaya visualnya yang feminin, anggun, dan seringkali sedikit "manja" atau genit (coquette). Ini melibatkan pilihan busana yang elegan, seperti gaun, rok lipit, blus berenda, serta aksesori seperti pita, mutiara, dan perhiasan berkilau. Palet warna didominasi oleh pastel lembut, putih, dan nuansa cerah yang memancarkan keanggunan. Tujuannya adalah untuk menciptakan tampilan yang "effortlessly chic" namun tetap menunjukkan perhatian terhadap detail dan kebersihan.

 Wonyoungism sangat berkaitan dengan rutinitas self-care yang komprehensif. Di balik estetika yang sempurna, ada komitmen kuat terhadap perawatan diri. Ini mencakup rutinitas kecantikan yang mendalam, mulai dari perawatan kulit yang cermat, perawatan rambut, hingga menjaga kebugaran fisik melalui olahraga dan pola makan sehat. Lebih dari itu, self-care dalam Wonyoungism juga mencakup aspek mental, seperti beristirahat cukup, mengelola stres, dan melakukan hobi yang menyenangkan. Intinya adalah merawat tubuh dan pikiran sebagai kuil pribadi.

Selain itu, Wonyoungism dapat diraih dengan menerapkan mindset "main character" dan self-confidence. Salah satu daya tarik terbesar Wonyoungism adalah penekanannya pada kepercayaan diri yang teguh. Ini mendorong individu untuk melihat diri mereka sebagai pusat dari dunia mereka sendiri, dengan kekuatan untuk membentuk takdir mereka. Ada semacam aura bahwa "saya layak mendapatkan yang terbaik" dan "saya mampu mencapai apa pun yang saya inginkan". Ini bukan kesombongan, melainkan afirmasi positif yang memicu tindakan dan ambisi.

Meskipun sering dikaitkan dengan kemewahan dan keindahan, Wonyoungism juga memiliki sisi yang sangat praktis dan berorientasi pada tujuan. Jang Wonyoung sendiri dikenal sebagai sosok yang sangat profesional, disiplin, dan berdedikasi terhadap kariernya. Filosofi ini menganut prinsip bahwa untuk meraih kesuksesan dan menikmati hasil yang manis, diperlukan kerja keras, ketekunan, dan fokus yang tidak goyah pada tujuan pribadi.

Wonyoungism juga mengajarkan apresiasi terhadap keindahan dalam detail-detail kecil kehidupan. Ini bisa berupa menikmati secangkir teh premium, membeli bunga segar untuk meja, membaca buku di kafe yang nyaman, atau mengenakan parfum favorit. Ini adalah tentang menemukan kegembiraan dalam kemewahan yang terjangkau dan menciptakan lingkungan yang menyenangkan di sekitar diri sendiri.

Popularitas Wonyoung yang menciptakan trend Wonyoungism dapat dijelaskan oleh beberapa faktor yang relevan dengan kondisi sosial dan psikologis generasi muda saat ini, dimana adanya pemberdayaan diri dalam lingkungan yang menuntut. Di tengah tekanan akademis, pekerjaan, dan ekspektasi sosial yang tinggi, Wonyoungism menawarkan semacam "pelarian" dan strategi pemberdayaan. Ia memberikan kerangka kerja bagi individu untuk mengambil kendali atas kebahagiaan dan kesejahteraan mereka sendiri.

 Meskipun begitu, adanya inspirasi visual yang kuat di era dominasi konten visual seperti TikTok dan Instagram, estetika Wonyoungism yang memukau secara alami menarik perhatian. Ia menawarkan inspirasi konkret bagi mereka yang ingin meningkatkan penampilan dan gaya hidup mereka.

Meskipun mendorong ambisi, Wonyoungism dapat dilihat sebagai antitesis dari "hustle culture" yang seringkali menuntut produktivitas tanpa henti dan mengorbankan kesehatan mental. Wonyoungism tetap ambisius, namun dengan penekanan yang seimbang pada self-care dan menikmati prosesnya, bukan hanya hasil akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun