Mohon tunggu...
Fatimatuzzahra
Fatimatuzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 di UIN Sunan Kalijaga (NIM: 24107030060)

Kerap disapa Tizzahra—Tizza untuk singkatnya. Menyukai kegiatan kepenulisan sejak kecil, merasa terhubung dengan sastra dan literatur. Bergaya dan mencari jati diri adalah kegiatan utamanya untuk mencari makna kehidupan yang baik baginya.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Istilah Blush Blindness, apakah itu?

25 Februari 2025   12:56 Diperbarui: 25 Februari 2025   12:56 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://img.20mn.fr/to57VU6rS5OWzbKM5uonHCk/1444x920_avec-blush-blindness-les-internautes-n-y-vont-pas-de-main-morte-sur-le-coup-de-blu

Sobat pecinta kecantikan pasti tak asing mendengar istilah "blush blindness" yang saat ini sedang marak digunakan oleh influencer atau beauty content creator. Lalu, apakah blush blindness itu? Merujuk dari laman Country & Town House, blush blindness adalah kondisi ketika seseorang tidak menyadari bahwa ia telah menggunakan terlalu banyak blush on. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang sudah terbiasa dengan pemakaian blush on dengan warna ataupun area wajah tertentu dan kondisi ketika seseorang berkeinginan untuk mendapatkan hasil makeup pipi yang merona.

Latar belakang dari maraknya istilah ini di platform media sosial adalah ketika Sabrina Carpenter, artis berkebangsaan Amerika Serikat, viral di TikTok akan blush Sabrina yang terlihat mencolok, sehingga banyak orang mulai menggunakan istilah tersebut untuk mengolok-olok diri mereka sendiri  yang terkadang tak menyadari saat mereka mengaplikasikan blush terlalu banyak.

Mungkin jika dapat diistilahkan dengan bahasa Indonesia, istilah ini akan mendapati makna "blush on menor". Contoh sederhana dari kasus istilah ini yaitu ketika kita sedang menggunakan blush powder dan mengaplikasikan blush tersebut secara langsung tanpa menggunakan teknik tertentu, maka hasil blush akan menjadi tidak rapi, sehingga kita berupaya untuk membuat blush tersebut lebih merah dan rapi dari pengaplikasian pertama. Akibatnya, blush yang sudah menempel di pipi menjadi terlihat mencolok dan terkesan tidak natural.

Namun, blush blindness juga memiliki faktor lain yang jarang disadari, berikut ini beberapa faktornya,

  • Faktor Genetik: Faktor genetik yang mempengaruhi pengelihatan dapat berdampak pada blush blindness, terkadang kesehatan mata yang kurang baik dapat membuat pengelihatan setiap individu berbeda dengan warna asli.
  • Faktor Lingkungan: Lingkungan dapat mempengaruhi kita dalam mengaplikasikan blush pada pipi, misalnya adanya cahaya yang redup membuat kita menjadi sulit mengenali warna nyata pada pengaplikasian blush on.
  • Faktor Psikologis: Terkadang setiap individu yang melihat warna blush on pada pipi kita dapat mengartikan warna tersebut dengan preferensi yang berbeda.

Adanya fenomena blush blindness membuat kita semakin menyadari bahwa makeup yang baik adalah makeup yang tidak terlalu mencolok namun tetap on point dan flawless. Namun jangan khawatir jika kamu kebingungan mencari cara untuk mengatasi  blush blindnesss, berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan ketika terjadi blush blindness.

  • Cari Pencahayaan yang Tepat

Pencahayaan yang alami atau pencahayaan yang tidak terlalu terang dan redup dapat membantu kita untuk melihat warna blush dengan lebih akurat. Jangan lupa juga untuk menggunakan cermin yang memiliki pencahayaan yang baik dan tidak memantulkan cahaya dapat membantu kita melihat warna blush dengan lebih akurat.

  • Gunakan Warna Blush yang Senada

Blush harus disesuaikan dengan skintone maupun undertone kita, hal ini dapat membantu kita menemukan warna blush yang sesuai. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kesenadaan blush dengan shade produk makeup lainnya dengan memperhatikan warna bibir dan juga mata.

  • Gunakan Kemajuan Teknologi atau Mintalah Saran

Kamu dapat menggunakan aplikasi atau saran dari teman, kerabat, atau bahkan orang yang lebih menguasai makeup daripadamu untuk mengetahui blush mana yang terlihat cocok atau teknik yang tepat dalam mengaplikasikan blush on. Hal ini membuat kita menjadi lebih berhati-hati dan meminimalisir adanya kesalahan dalam pengaplikasian blush on.

  • Tutup dengan Bedak atau Concealer

Jika blush sudah dirasa terlalu tebal, kita dapat mengurangi warna tersebut dengan menghapus sedikit blush dengan micellar water atau menimpa blush dengan bedak ataupun concealer.

Nah, itulah blush blindness. Dengan memahami adanya istilah baru di dunia kecantika ini, jangan biarkan fenomena blush blindness ini menimpa makeupmu agar hasil makeup tetap terkesan natural dan tak mencolok. Blush blindness bukanlah fenomena yang perlu kita takuti, karena dengan adanya cara penanggulangan yang baik, fenomena blush blindness ini tidak akan menimpa kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun