Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah yang Menyembuhkan, Saat Anak Diterima, Bukan Diadili!

18 Oktober 2025   15:12 Diperbarui: 18 Oktober 2025   15:12 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak Belajar (pixabay.com/akshayapatra)

Tidak hanya mengajar, tapi juga merangkul.

Guru yang menatap anak dengan empati, bukan dengan label "nakal", "bodoh", atau "malas", akan menumbuhkan keberanian belajar lebih besar daripada seribu nasihat.

Orang Tua

Kita sering lupa, bahwa rumah adalah sekolah pertama.

Jika di rumah anak selalu dibandingkan, disindir, atau dimarahi karena nilai, maka di sekolah ia tak akan punya tenaga untuk tumbuh.

Orang tua yang memahami akan berkata,

"Tidak apa-apa nilaimu turun. Yang penting kamu berani mencoba lagi besok."

Kalimat sederhana itu bisa menguatkan lebih dari apapun.

Siswa

Anak-anak pun perlu diajarkan bahwa kebaikan itu menular.

Bahwa menghormati teman, menyapa dengan ramah, membantu tanpa pamrih, itulah benih dari sekolah yang menggembirakan.

Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Sekolah Ramah

Konsep sekolah ramah sejalan dengan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.

Mari kita lihat bagaimana nilai-nilai itu bisa hidup di ruang kelas kita,

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Anak yang beriman tidak hanya rajin berdoa, tapi juga menghargai sesama ciptaan Tuhan. Sekolah ramah menanamkan nilai kasih, bukan hanya hafalan ayat.
  2. Mandiri. Anak diberi ruang untuk mencoba, bukan langsung disalahkan saat gagal. Guru yang memberi kepercayaan menumbuhkan jiwa tangguh.
  3. Gotong Royong. Bukan hanya kerja kelompok di atas kertas. Sekolah ramah mengajarkan anak menolong teman yang kesulitan, tanpa diminta.
  4. Kreatif. Anak bebas berimajinasi, menulis, menggambar, atau bereksperimen tanpa takut nilai jelek. Sekolah ramah mencintai proses, bukan sekadar hasil.
  5. Bernalar Kritis. Anak diajak bertanya, berdiskusi, bahkan berbeda pendapat. Sekolah yang ramah tidak menakuti anak dengan kata, "Jangan membantah!", tapi mengajarkan cara berpikir yang bijak.
  6. Kebinekaan Global. Perbedaan budaya, agama, atau kemampuan bukan ancaman, melainkan kekayaan. Sekolah ramah membiasakan saling menghargai sejak dini.
  7. Integritas. Anak belajar bahwa kejujuran lebih penting dari nilai sempurna. Sekolah ramah mengajarkan anak untuk berani berkata jujur, meski sulit.

Cerita Kecil dari Seorang Ayah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun