Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Sudah Dapat MBG, Bagaimana Orangtua Atur Uang Jajannya?

17 Oktober 2025   17:27 Diperbarui: 17 Oktober 2025   17:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu pasti masih ingat rasanya menerima uang jajan dari orangtua di pagi hari.

Kecil-kecil, tapi berasa seperti pegang kekuasaan besar.

Lima ribu rupiah saja sudah bisa menentukan, mau beli gorengan dua biji, es teh manis, atau simpan buat beli penghapus lucu di koperasi.

Uang jajan bukan cuma soal beli makanan. Itu simbol kebebasan kecil bagi anak.

Dengan uang jajan, anak belajar mengambil keputusan, mengenal nilai uang, dan, secara tak langsung, belajar bersosialisasi.

Tapi sekarang, situasinya mulai berubah.

Sejak pemerintah menggulirkan program Makan Bergizi Gratis (MBG), banyak anak di sekolah dasar dan menengah pertama sudah mendapatkan makan siang langsung dari sekolah.

Gratis, sehat, bergizi, dan, katanya, cukup untuk memenuhi kebutuhan energi anak selama jam belajar.

Lalu muncul pertanyaan baru, kalau anak sudah dapat makan di sekolah, apakah uang jajan masih perlu?

Dan kalau iya, seberapa banyak sebaiknya?

Program MBG ubah cara orangtua memberi uang jajan. Saatnya ajarkan anak mengatur keuangan dan menabung sejak dini, bukan sekadar jajan di sekolah. - Tiyarman Gulo

MBG dan Perubahan Pola Konsumsi Anak

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu kebijakan populer pemerintah yang mulai dijalankan di berbagai daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun