Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beda dari Era STY, Gaya Baru Timnas Indonesia Bikin Pelatih Irak Terkejut

10 Oktober 2025   16:18 Diperbarui: 10 Oktober 2025   14:40 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase foto pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert (KOMPAS.COM & FRANCK FIFE / AFP)

Kini, dengan Kluivert, seolah ada pesan tersirat, "Sudah cukup jadi kuda hitam. Sekarang saatnya kita jadi pemain utama."

Ini bukan soal ego, tapi soal mentalitas. Mentalitas untuk berani menyerang, berani gagal, dan berani belajar.

Ketika Dunia Mulai Melihat ke Arah Kita

Lucunya, perubahan ini membuat pelatih lawan justru mulai mempelajari kita. Dulu, mungkin pelatih lawan cukup menulis satu catatan singkat, "Indonesia? Bertahan dalam 3-5-2, serang balik lewat sayap cepat."

Sekarang? Tidak sesederhana itu. Kini mereka harus mempelajari bagaimana Indonesia membangun serangan dari tengah, bagaimana pemain seperti Marselino, Ivar Jenner, atau Diks saling bertukar posisi.

Gaya bermain baru ini membuat Indonesia punya warna. Dan warna itu mulai terlihat jelas di peta sepak bola Asia.

Masih Banyak PR, Tapi Arah Sudah Benar

Ya, pertahanan Indonesia masih goyah. Koordinasi di antara bek tengah dan fullback kadang hilang. Transisi dari menyerang ke bertahan sering terlambat.

Tapi semua itu bagian dari proses belajar. Sebuah harga yang harus dibayar untuk naik kelas.

Bahkan tim-tim besar seperti Jepang atau Korea Selatan dulu pernah melalui fase serupa, fase di mana mereka belajar berani menguasai bola meski berisiko kebobolan.

Indonesia kini sedang di tahap itu. Dan kalau proses ini dijaga dengan konsisten, bukan mustahil lima tahun ke depan kita akan melihat Timnas yang jauh lebih matang secara permainan.

Persiapan Menuju Laga vs Irak

Setelah laga melawan Arab Saudi, fokus berikutnya jelas, Irak. Pelatih Graham Arnold sudah melihat bagaimana Indonesia bermain. Ia tahu celahnya, tapi juga tahu bahayanya. Irak pasti tak akan meremehkan Garuda.

Namun justru di situlah kekuatannya. Kita kini bukan lagi tim yang diabaikan. Kita tim yang dipelajari, dianalisis, dan diwaspadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun