Mereka mengingatkan bahwa,
- Indonesia memang menang besar atas Makau, tapi hasil imbang lawan Laos menunjukkan performa yang tidak konsisten.
- Untuk lolos, Indonesia masih harus melewati tembok tebal bernama Korea Selatan.
- Catatan Vanenburg melawan pelatih asal Korea pun tidak bagus, pernah kalah dari Kim Sang-sik dan ditahan imbang oleh Ha Hyeok-jun.
Tak berhenti di situ, publik Vietnam juga menyindir balik, bagaimana mungkin Indonesia merasa "tidak kalah kuat," padahal riwayat pertemuan terakhir justru lebih sering dimenangkan Vietnam.
Singkatnya, bagi orang Vietnam, ucapan Vanenburg seperti menepuk dada sebelum waktunya.
Publik Indonesia, Antara Dukungan dan Kritik
Lucunya, di tanah air sendiri ucapan Vanenburg juga menimbulkan perdebatan.
- Ada yang mendukung penuh. Mereka menilai pelatih memang harus menanamkan mental juara, bukan mental minder. Ucapan "mereka tidak lebih baik dari kami" dianggap cara untuk membakar semangat pemain muda.
- Tapi ada juga yang skeptis. Mereka menganggap komentar itu tidak sesuai dengan realita. "Percaya diri boleh, tapi jangan kebanyakan omong, buktinya masih seri lawan Laos," begitu kira-kira komentar yang ramai di media sosial.
Perpecahan opini ini menunjukkan betapa emosionalnya masyarakat Indonesia dalam urusan sepak bola.
Rivalitas Indonesia--Vietnam, Lebih dari Sekadar Bola
Mengapa publik Vietnam begitu reaktif? Karena ada konteks panjang di baliknya.
Beberapa tahun terakhir, Vietnam memang sering jadi batu sandungan Indonesia di level Asia Tenggara. Mereka sukses menembus Piala Asia, tampil konsisten di SEA Games, bahkan sempat mencuri perhatian di kancah Asia.
Sementara Indonesia, meski punya bakat besar, sering terjebak dalam inkonsistensi, kadang menang gemilang, kadang tersandung lawan yang di atas kertas lebih lemah.
Setiap komentar yang menyentuh "siapa lebih baik" jadi sensitif. Tidak heran, begitu Vanenburg menyebut Vietnam "tidak lebih baik," publik Vietnam langsung membalas dengan data, sejarah, dan catatan pertemuan.
Di sisi lain, bagi publik Indonesia, Vietnam sudah seperti rival abadi. Ada gengsi tersendiri saat bertemu mereka. Jadi, meski konteksnya kualifikasi Piala Asia, yang terdengar di telinga banyak orang justru "Vanenburg menantang Vietnam."
Pertaruhan Besar Lawan Korea Selatan
Mari kita kembali ke inti masalah, pertandingan terakhir melawan Korea Selatan.