Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Jerat Hukum Figha Lesmana & Wajah Baru Aktivisme Digital

6 September 2025   17:38 Diperbarui: 6 September 2025   17:38 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jerat Hukum Figha Lesmana & Wajah Baru Aktivisme Digital (kolase foto tribun)

Keenamnya disebut menyebarkan hasutan lewat media sosial. Artinya, Figha bukanlah "aktor tunggal", melainkan bagian dari fenomena lebih besar, aktivisme digital yang menjelma dalam berbagai bentuk, dari postingan singkat hingga siaran langsung.

Dampak Sosial dan Politik, Era Baru Aktivisme Digital?

Kasus ini membuka mata banyak pihak bahwa aktivisme digital punya dua sisi.

  • Sisi positifnya, media sosial memberi ruang bagi suara rakyat kecil untuk terdengar. Ajakan protes bisa menyebar cepat tanpa harus lewat organisasi besar.
  • Sisi negatifnya, konten emosional sering kali mengabaikan fakta dan analisis mendalam, sehingga massa bergerak dengan informasi setengah matang.

Era baru ini membuat aparat hukum dan negara dituntut untuk lebih bijak. Tidak bisa lagi hanya mengandalkan pendekatan represif, tapi juga harus memahami dynamics media sosial dan pola pikir generasi muda.

Sisi Humanis, Figha Sebagai Manusia

Di balik label "tersangka" dan sorotan publik, ada sisi manusiawi Figha yang mudah terlupakan.

Ia adalah seorang perempuan muda yang sebelumnya lebih dikenal sebagai entertainer. Ia punya keluarga, teman, dan karier yang sedang berkembang. Satu keputusan di media sosial kini menjeratnya ke dalam kasus hukum besar.

Entah sadar atau tidak, Figha telah menjadi simbol baru, simbol bagaimana satu klik bisa mengubah hidup seseorang.

Kita Semua Bagian dari Era Viral

Kasus Figha Lesmana adalah cermin untuk kita semua.

Hari ini, satu video bisa menggerakkan massa, memicu kerusuhan, bahkan menyeret seseorang ke penjara. Di era viral, media sosial bukan lagi tempat main-main, ia adalah panggung politik, ekonomi, sosial, sekaligus ruang personal yang penuh risiko.

Mungkin hari ini Figha yang viral, besok bisa siapa saja. Pertanyaannya, apakah kita sudah siap hidup di dunia di mana satu unggahan bisa mengubah nasib, arah bangsa, bahkan wajah demokrasi?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun