Gedung DPR saat itu jadi sorotan, karena Sidang Tahunan MPR RI adalah salah satu agenda paling serius dalam kalender kenegaraan. Semua mata publik tertuju, televisi menyiarkan langsung, rakyat menunggu apa yang akan disampaikan wakilnya.
Namun, tiba-tiba suasana serius itu berubah jadi tontonan aneh. Seorang anggota DPR yang juga selebritas terkenal, Uya Kuya, bersama rekannya Eko Patrio, asyik berjoget di dalam forum resmi negara. Kamera menangkap momen itu, lalu menyebar cepat ke media sosial.
Sekejap, jagat maya pun meledak. Gelak tawa bercampur dengan amarah. Ada yang menganggap itu lucu, tapi lebih banyak yang melihatnya sebagai penghinaan di tengah kondisi masyarakat yang sedang serba sulit. Pertanyaan besar pun muncul, apakah wakil rakyat kita sudah lupa cara menjaga wibawa?
Uya Kuya dinonaktifkan PAN usai joget di Sidang MPR. Publik marah, kontroversi merebak, dan masa depan politiknya kini dipertanyakan. - Tiyarman Gulo
Gelombang Reaksi Publik
Tak butuh waktu lama, aksi joget itu memicu badai kritik. Media sosial penuh dengan cuitan, komentar, dan meme. Banyak yang menilai Uya Kuya terlalu membawa "jiwa artis" ke dalam panggung politik.
Kemarahan publik bukan hanya karena goyangannya, tapi karena konteks. Rakyat sedang menghadapi harga kebutuhan pokok yang naik, lapangan kerja sulit, dan isu keadilan sosial yang tak kunjung selesai. Di saat seperti itu, melihat wakil rakyat asyik berjoget di forum serius terasa menampar.
Protes kemudian meluas. Dari media sosial, berubah jadi diskusi di warung kopi, hingga aksi massa di jalan. Bahkan, beberapa rumah anggota DPR jadi sasaran amarah rakyat, termasuk rumah Uya Kuya sendiri.
Sanksi PAN, Nonaktif, Bukan Pecat
Melihat kemarahan yang makin meluas, Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai tempat Uya Kuya bernaung akhirnya turun tangan. Pada 1 September 2025, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN resmi mengumumkan bahwa Uya Kuya dinonaktifkan dari status keanggotaannya di DPR.
Namun, ada catatan penting, Uya Kuya tidak dipecat, hanya dinonaktifkan sementara. Artinya, secara administratif ia masih tercatat sebagai anggota DPR, tapi,
- tidak menjalankan fungsi aktif di fraksi PAN,
- tidak menerima tunjangan (hanya gaji pokok),
- tetap ada kemungkinan untuk direhabilitasi di kemudian hari.
Langkah ini dianggap jalan tengah. Di satu sisi, PAN ingin menjaga nama baik partai dan meredam amarah publik. Di sisi lain, partai tidak ingin terburu-buru menutup pintu bagi kader yang sebenarnya punya elektabilitas besar.
Jejak Panjang Karier Uya Kuya
Untuk memahami kenapa kasus ini begitu disorot, kita perlu melihat siapa sebenarnya Uya Kuya. Nama aslinya Surya Utama, lahir di Bandung pada 4 April 1975. Sebelum masuk politik, ia sudah menjadi figur publik yang dikenal hampir semua kalangan.
- Musik, Uya pertama kali dikenal lewat grup vokal Tofu yang populer di awal 2000-an. Ia juga sempat membentuk grup akapela MT Voices.
- Radio, Setelah musik, ia menghabiskan sekitar 10 tahun sebagai penyiar radio di Jakarta.
- Televisi, Dari sana, kariernya melejit sebagai presenter acara TV, dikenal dengan gaya ceplas-ceplos dan jenaka.
- Aktor & Produser, Uya juga main sinetron, film, bahkan jadi produser musik dan pencipta lagu.
- Bisnis, Tak puas di hiburan, ia merambah bisnis. Dari showroom mobil, restoran Jepang, ikan hias Louhan, penangkaran kucing ras, hingga kuliner pisang goreng.
Singkatnya, Uya Kuya adalah contoh artis serba bisa yang tahu cara bertahan di dunia hiburan.