Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nostalgia, Harapan, dan Warisan Abadi Sang People's Princess

29 Agustus 2025   16:58 Diperbarui: 29 Agustus 2025   16:04 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto Putri Diana sendiri -- seakan menjadi pengingat bahwa kapsul ini bukan hanya tentang benda, tapi juga tentang sosok yang menaruh perhatiannya pada masa depan.

Benda-benda ini mungkin terlihat sepele, tapi justru di situlah keindahannya. Mereka adalah potret kehidupan biasa yang ditinggalkan untuk dikenang. Seperti lembaran album foto lama di rumah, yang baru terasa berharga ketika kita melihatnya bertahun-tahun kemudian.

Kenapa Dibuka Lebih Awal?

Sebenarnya, kapsul waktu ini dirancang untuk tetap tersegel berabad-abad lamanya. Tujuannya, agar generasi yang benar-benar jauh di masa depan bisa melihat bagaimana kehidupan di tahun 1990-an.

Namun, rencana tak selalu sejalan dengan kenyataan. Saat pembangunan pusat kanker anak yang baru, pihak rumah sakit terpaksa menggali area tersebut lebih awal. Akhirnya, kapsul pun dibuka pada 2025, hanya tiga dekade sejak ditutup.

Yang menarik, tradisi serupa ternyata sudah pernah dilakukan lebih dari seabad sebelumnya. Pada 1872, Alexandra dari Denmark, yang saat itu bergelar Putri Wales sebelum menjadi Permaisuri, juga mengubur kapsul waktu di fondasi awal rumah sakit. Bedanya, kapsul dari abad ke-19 itu hingga kini belum pernah dibuka.

Perbandingan ini menghadirkan rasa misteri tersendiri. Kalau kapsul Putri Diana saja isinya sudah begitu menggugah, bisa dibayangkan betapa berharganya kapsul dari tahun 1872 yang masih tertutup rapat hingga sekarang.

Diana, Lebih dari Sekadar Putri Kerajaan

Mengapa kisah kapsul waktu ini terasa begitu istimewa? Karena nama yang melekat di dalamnya adalah Putri Diana, sosok yang hingga kini masih dijuluki "People's Princess".

Diana bukan hanya cantik, anggun, atau populer. Dia berbeda karena membawa kehangatan manusiawi dalam tubuh institusi kerajaan yang kerap dipandang dingin dan formal.

Di masa hidupnya, Diana berani terjun langsung ke isu-isu yang jarang disentuh bangsawan lain.

  • Mengedukasi masyarakat tentang AIDS di saat stigma begitu kuat.

  • Mengunjungi tunawisma dan berbicara langsung dengan mereka.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun