Sebuah kotak kecil yang terkubur lebih dari 30 tahun, berlapis kayu dan timah, lalu suatu hari digali dan dibuka di tengah hiruk pikuk kota London. Di dalamnya bukan harta karun emas, bukan pula dokumen rahasia negara, melainkan potongan kehidupan dari awal 1990-an, majalah, album musik, televisi saku, hingga foto seorang putri yang dicintai dunia.
Itulah yang terjadi ketika Rumah Sakit Great Ormond Street (GOSH), London, membuka kapsul waktu yang dahulu pernah disentuh langsung oleh tangan Putri Diana. Tanggal 27 Agustus 2025 menjadi saksi, bagaimana benda-benda sederhana mampu membawa kita mundur jauh ke masa lalu.
Bukan sekadar barang usang, kapsul ini seperti jendela kecil ke dunia yang pernah ada. Dunia di mana Diana masih hidup, dunia yang penuh harapan, dan dunia di mana seorang putri kerajaan memilih meninggalkan jejaknya dengan cara yang sederhana tapi sarat makna.
Kapsul waktu Putri Diana di GOSH dibuka setelah 30 tahun, berisi suvenir 90-an yang jadi simbol kenangan, harapan, dan warisan kemanusiaannya. - Tiyarman Gulo
Jejak Diana di Rumah Sakit Anak
Tahun 1991, Putri Diana menjabat sebagai Presiden Great Ormond Street Hospital, rumah sakit anak ternama di Inggris. Di masa itu, Diana sudah dikenal luas bukan hanya sebagai anggota kerajaan, melainkan sebagai sosok yang hangat, dekat dengan rakyat, dan peduli isu-isu kemanusiaan.
Sebagai bagian dari pembangunan Gedung Variety Club yang kemudian diresmikan pada 1994, dibuatlah sebuah kapsul waktu. Ide ini muncul untuk mengabadikan suasana awal dekade 90-an, apa yang sedang populer, apa yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Diana pun ikut serta menutup kapsul tersebut bersama dua anak yang kala itu hadir dari acara televisi Blue Peter.
Momen kecil itu ternyata menyimpan cerita besar. Diana seolah ingin berkata "Lihatlah, beginilah zaman kami. Simpanlah, dan biarkan generasi mendatang yang menemukannya."
Isi Kapsul
Saat kapsul dibuka, tim rumah sakit menemukan beragam benda. Beberapa sudah rusak karena lembap dan air, tetapi banyak pula yang masih utuh.
Isinya sungguh menggambarkan warna-warni budaya pop awal 90-an.
Album musik "Rhythm of Love" milik Kylie Minogue (1990) -- simbol era ketika musik pop sedang meledak, penuh semangat dan energi muda.
Televisi saku Casio -- sebuah teknologi yang pada masanya dianggap canggih. Bayangkan, menonton TV di genggaman! Sesuatu yang sekarang terasa sederhana, tapi kala itu revolusioner.
Paspor dan surat kabar Sunday Times yang terbit di hari kapsul dikubur -- memberikan konteks nyata apa yang sedang terjadi di dunia.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!