Dua aktor utama, sepasang suami-istri, tersandung dalam skenario kejahatan yang mengguncang satu negara. Keduanya divonis bersalah, pintu penjara pun tertutup di belakang mereka. Namun, saat tirai waktu sedikit terbuka, kita melihat dua takdir yang berbeda 180 derajat. Yang satu terkunci rapat dalam nasibnya, sementara yang lain perlahan mendapatkan potongan-potongan kunci kebebasan.
Inilah kisah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Saat berita menyebar bahwa Putri Candrawathi menerima total remisi atau "diskon" hukuman hingga 9 bulan, banyak kening berkerut. Di saat yang sama, suaminya, sang mantan jenderal bintang dua, Ferdy Sambo, dilaporkan tidak mendapatkan potongan bahkan satu hari pun. Bagaimana mungkin? Bukankah mereka terlibat dalam kasus yang sama? Apakah sistem di dalam sana tebang pilih?
Tenang, jawabannya bukan soal konspirasi atau perlakuan istimewa. Jawabannya tersembunyi di dalam sebuah sistem rumit yang jarang kita intip. Mesin remisi di Indonesia. Kisah Sambo dan Putri adalah studi kasus sempurna untuk membongkar cara kerja mesin ini, lapis demi lapis.
Beda nasib Sambo & Putri ungkap rahasia remisi. Vonis seumur hidup kunci nasib Sambo, sementara vonis sementara buka pintu diskon hukuman bagi Putri. - Tiyarman Gulo
Sang Jenderal yang Takdirnya Terkunci Rapat
Mari kita mulai dari Ferdy Sambo. Ketika Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Brigjen Pol Mashudi, ditanya soal remisi untuk Sambo, jawabannya singkat, tegas, dan tanpa basa-basi "Enggak, enggak dapat."
Bukan karena tindak pidananya dianggap terlalu keji atau karena ia tidak berkelakuan baik di penjara. Penyebabnya jauh lebih fundamental dan brutal, yaitu status hukumannya.
"Yang hukuman mati dan seumur hidup, tidak dapat (remisi)," tegas Mashudi.
Inilah aturan main pertama dan paling krusial dalam dunia remisi. Hukuman seumur hidup, secara harfiah, berarti hukuman yang dijalani hingga terpidana meninggal dunia. Karena tidak ada tanggal pasti kapan hukuman itu akan berakhir, maka tidak ada "masa pidana" yang bisa dikurangi atau didiskon. Logikanya sederhana, bagaimana Anda bisa memotong sesuatu yang tidak memiliki ujung?
Jadi, nasib Ferdy Sambo terkunci bukan oleh opini publik atau beratnya kejahatan, melainkan oleh satu pasal besi dalam aturan remisi. Selama vonisnya masih "seumur hidup", ia berada di luar permainan.
Hujan Diskon untuk Putri dan 'Kartu Truf' Tak Terduga
Sekarang, mari kita beralih ke sel sebelah, tempat Putri Candrawathi menjalani hukumannya. Di sini, ceritanya sangat berbeda. Meski baru menjalani masa tahanan sekitar dua tahun, ia sudah mengantongi total remisi 9 bulan. Sebuah angka yang fantastis.
Dari mana datangnya "hujan diskon" ini? Mari kita pecah satu per satu, karena di sinilah kita mulai melihat betapa canggihnya mesin remisi bekerja.