Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

10 Manusia Super Kaya Indonesia dan Asal Kerajaan Bisnis Mereka

3 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 2 Juli 2025   14:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Infografis/ 10 Orang Terkaya Di Indonesia/aristya Rahadian 

Pilar Pertama, Djarum. Sebuah warisan dari sang ayah yang mereka transformasikan menjadi raksasa industri kretek.

  • Pilar Kedua, BCA (Bank Central Asia). Hampir setiap orang dewasa di kota besar punya kartu ATM BCA di dompetnya. Mereka adalah penguasa sektor perbankan swasta, jantung dari sistem keuangan nasional.

  • Total kekayaan gabungan mereka (lebih dari Rp 697 triliun) adalah bukti nyata kekuatan bisnis warisan yang dikelola dengan modern dan visi jangka panjang.

    5. Sri Prakash Lohia (Kekayaan Rp 137 Triliun)

    Dari benang hingga botol plastik, kerajaan bisnis Sri Prakash Lohia melalui Indorama Corporation adalah raksasa di sektor tekstil dan petrokimia. Ia adalah bukti bahwa Indonesia adalah basis produksi yang vital di panggung global. Produk-produk dari perusahaannya mungkin menjadi bahan dasar dari pakaian yang kita kenakan atau kemasan minuman yang kita beli.

    6. Otto Toto Sugiri (Kekayaan Rp 111 Triliun)
    9. Marina Budiman (Kekayaan Rp 79 Triliun)

    Perhatikan baik-baik dua nama ini. Mereka adalah penanda zaman. Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman adalah duo pendiri PT DCI Indonesia, sebuah perusahaan pusat data (data center).

    Apa itu pusat data? Sederhananya, ini adalah "hotel bintang lima super aman untuk server". Setiap kali Anda melakukan transaksi e-commerce, nonton streaming, atau menggunakan aplikasi di ponsel, datanya disimpan dan diproses di tempat seperti ini. Mereka adalah arsitek infrastruktur tak kasat mata dari ekonomi digital. Kehadiran mereka di 10 besar menunjukkan bahwa "harta karun" baru Indonesia tidak lagi hanya ada di bawah tanah, tapi juga di "awan" digital.

    7. Agus Projosasmito (Kekayaan Rp 100 Triliun)

    Nama Agus Projosasmito melesat ke jajaran atas berkat perannya di PT Amman Mineral Internasional. Ini adalah sinyal kuat bahwa selain batu bara, sektor pertambangan mineral lain seperti tembaga dan emas masih menjadi sumber kekayaan yang luar biasa. Ia mewakili gelombang baru para taipan yang lahir dari kekayaan perut bumi nusantara.

    8. Keluarga Tahir (Kekayaan Rp 95 Triliun)

    Didirikan oleh Dato' Sri Tahir, Grup Mayapada adalah contoh sempurna dari kerajaan bisnis yang terdiversifikasi. Mereka bermain di banyak "kolam", perbankan, rumah sakit (Mayapada Hospital), media, hingga real estate. Strategi ini membuat fondasi bisnis mereka kokoh karena tidak bergantung pada satu sektor saja.

    10. Dewi Kam (Kekayaan: Rp 77 Triliun)

    Menjadi salah satu dari sedikit wanita di daftar puncak ini, kekuatan Dewi Kam berakar pada sektor yang sama dengan sang pemuncak, batu bara. Sebagai pemegang saham di Bayan Resources, kekayaannya terikat erat dengan kesuksesan Low Tuck Kwong. Ini menunjukkan betapa masifnya nilai yang dihasilkan oleh satu perusahaan tambang raksasa, yang mampu melahirkan lebih dari satu miliarder di dalamnya.

    Melihat daftar ini, ada dua cerita besar yang bisa kita tarik.

    1. Dominasi Sumber Daya Alam. Sektor pertambangan (batu bara, mineral) dan industri dasar (petrokimia) masih menjadi mesin pencetak uang paling kuat di Indonesia. Kekayaan alam nusantara secara harfiah telah diubah menjadi triliunan rupiah.

    2. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Money Selengkapnya
      Lihat Money Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun