Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Dibayar Rp13,5 M Sebulan! Mark Zuckerberg Buru 1.000 Otak Paling Jenius di Bumi!

28 Juni 2025   21:00 Diperbarui: 27 Juni 2025   17:19 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CEO Meta Mark Zuckerberg memamerkan prototipe kacamata AR Orion di atas panggung acara konferensi tahunan Meta Connect. Reuters 

Berapa gaji impianmu? Rp 50 juta sebulan? Rp 100 juta? Mungkin Rp 500 juta sudah terasa seperti di puncak dunia. Sekarang, coba bayangkan seseorang mendekatimu, menatap matamu dengan serius, dan berkata, "Bagaimana kalau saya tawarkan kamu gaji Rp 13,5 miliar. Setiap bulan."

Bukan, ini bukan adegan film atau lotre. Ini adalah realitas baru yang sedang terjadi di Silicon Valley. Dan orang yang memegang "cek kosong" itu adalah Mark Zuckerberg, sang pendiri Facebook dan CEO Meta.

Selamat datang di arena pertarungan paling brutal dan paling mahal di abad ke-21, Perang Perebutan Talenta Kecerdasan Buatan (AI). Sebuah perang di mana amunisinya bukanlah peluru, melainkan penawaran gaji yang bisa membuat para sultan minder. Dan Zuck, tampaknya, siap menggelontorkan berapa pun untuk menang.

Mark Zuckerberg tawarkan gaji miliaran untuk memburu talenta AI langka. Namun, perang ini membuktikan uang bukan segalanya karena Meta sulit mempertahankan mereka. - Tiyarman Gulo

Misi Gila Zuck Membangun Tim "Avengers" Bernama Superintelligence

Di balik layar, Mark Zuckerberg sedang membangun sesuatu yang terdengar seperti nama tim pahlawan super di film Marvel, "Superintelligence". Ini bukan sekadar departemen riset biasa. Ini adalah tim elite berisi 50 orang jenius yang misinya adalah satu, membangun AI yang setara, atau bahkan melampaui, kecerdasan manusia.

Proses rekrutmennya pun bukan kaleng-kaleng. Zuck tidak mengandalkan HRD atau situs lowongan kerja. Dilaporkan, ia turun gunung langsung, mengundang para kandidat terpilih ke kediaman pribadinya di Lake Tahoe dan Palo Alto. Ia mendekati mereka secara personal, membujuk, dan menegosiasikan tawaran yang sulit ditolak.

Menurut Deedy Das, seorang staf di perusahaan modal ventura Menlo Ventures, penawaran yang disodorkan Zuck benar-benar di luar nalar. Gaji minimumnya saja mencapai 2 juta dolar AS per tahun, atau sekitar Rp 32,6 miliar!

Namun, tunggu dulu, itu baru pemanasan. "Zuck secara personal menegosiasikan 10 juta dolar AS (sekitar Rp 163,1 miliar) lebih per tahun dalam bentuk tunai," ungkap Das lewat akun LinkedIn-nya. "Saya belum pernah melihat penawaran seperti itu."

Jika kita hitung, angka itu setara dengan Rp 13,5 miliar per bulan. Sebuah angka yang cukup untuk membeli beberapa mobil mewah setiap kali gajian.

Mengapa Sebuah Otak Bisa Dihargai Semahal Itu?

Pertanyaan logisnya, mengapa? Mengapa satu orang bisa dihargai semahal itu? Jawabannya sederhana, kelangkaan ekstrem.

Menurut para pakar industri yang diwawancarai majalah Fortune, jumlah orang di seluruh dunia yang benar-benar memiliki kualifikasi untuk membangun model AI paling canggih saat ini diperkirakan kurang dari 1.000 orang. Ya, Anda tidak salah baca. Dari 8 miliar populasi manusia, hanya ada segelintir orang yang menjadi kunci untuk membuka gerbang masa depan teknologi.

Mereka ini seperti spesies panda di dunia teknologi, sangat langka, sangat berharga, dan semua "kebun binatang" raksasa (baca: perusahaan teknologi) berebut untuk memiliki mereka. Mereka bukan sekadar programmer; mereka adalah arsitek yang bisa merancang dan melatih "otak" digital raksasa yang kita kenal sebagai AI. Inilah yang membuat Meta, Google, OpenAI, dan semua pemain besar lainnya rela berperang habis-habisan.

Manuver Agresif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun