Peluang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Bola - Apakah Timnas Indonesia siap menorehkan sejarah di Piala Dunia 2026? Keputusan mengejutkan datang dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang memecat pelatih Shin Tae-yong (STY) pada Januari 2025 silam. 

Langkah ini dianggap sebagai mega proyek berisiko tinggi, terutama dengan target besar, membawa Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026!

Dengan pelatih baru, Patrick Kluivert, harapan masyarakat pun melambung, meskipun tantangan besar sudah di depan mata.

Keputusan Erick Thohir memecat STY dan menunjuk Patrick Kluivert jadi pertaruhan besar. Akankah Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026? - Tiyarman Gulo

Alasan di Balik Pemecatan Shin Tae-yong

Keputusan memberhentikan STY bukan tanpa alasan. Meski Indonesia berada di posisi ketiga dalam grup kualifikasi, hanya terpaut satu poin dari Australia, PSSI menilai bahwa perubahan diperlukan. 

Erick Thohir menyoroti pentingnya kepemimpinan yang lebih kuat, perbaikan dalam implementasi strategi, serta komunikasi yang lebih efektif untuk meningkatkan peluang lolos ke putaran final.

Langkah ini tak hanya soal hasil di atas lapangan, juga soal membangun fondasi yang lebih kokoh bagi sepak bola Indonesia. 

Erick Thohir juga menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap program latihan dan strategi jangka panjang tim menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan ini. 

Dengan adanya waktu sebelum laga kualifikasi berikutnya, Kluivert diharapkan mampu segera menyesuaikan diri dengan atmosfer sepak bola Tanah Air.

Reaksi Publik dan Taruhan Politik Erick Thohir

Tidak bisa dipungkiri, keputusan ini memicu reaksi beragam. Sebagian mendukung langkah berani Erick Thohir, menganggap ini sebagai upaya tegas demi mencapai target besar. 

Namun, sebagian lainnya merasa khawatir, menyebutnya sebagai pertaruhan politik yang berisiko. Jika Timnas gagal melaju ke Piala Dunia, reputasi Thohir sebagai pemimpin PSSI bisa ikut tergerus.

Di media sosial, perdebatan pun hangat. Ada yang optimis dengan pengalaman Patrick Kluivert, namun ada pula yang skeptis, meragukan kemampuannya untuk memahami karakter sepak bola Indonesia dalam waktu singkat.