Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Engagement Kecil, Bukti Copywriting Jadi Bagian Penting dari Media Sosial

3 November 2021   08:10 Diperbarui: 8 November 2021   23:32 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi copywriting | sumber: www.istockphoto.com

Kekinian, cukup banyak konten-konten yang beredar di media sosial yang menggunakan caption 'guyonan' agar menarik perhatian follower agar ikut berkomentar.

Dan seringnya, tanpa disadari, caption yang mereka buat malah 'cringe' dan membuat ilfeel follower. Sehingga mereka memutuskan untuk scroll postingan ke bawah.

Bila zaman dulu, remote dianggap sebagai alat jahat yang menentukan rating program tv. Sekali pindah, tv tersebut kehilangan momentum dan dihitung berapa lama orang berhenti menonton program atau stasiun tv tersebut.

Di dunia digital masa kini, cukup jempol yang dianggap menjadi alat terjahat. Cukup scroll ke bawah ataupun beri tombol dislike (jika ada layaknya YouTube), kontenmu akan jeblok.

Caption bukan hanya sekadar pelengkap, fungsinya selain memberikan informasi maksud dari gambar atau video yang kamu posting, caption berperan membuat orang bisa berhenti sejenak melihat postinganmu.

Menurut laman BBC, caption bukan hanya sekadar teks ataupun emoji pendamping postingan. Caption adalah tempat untuk membuat lebih banyak orang berinteraksi dengan postingan.

Teks diakui oleh influencer di Amerika sebagai pendongkrak engagement yang mereka butuhkan. Mariko Dennis asal Chicago misalnya, menganggap caption layaknya ceri pada kue.

Buah ceri memang dianggap sebagai penghias dan pemanis kue agar tampilan kue lebih menarik. Namun jika tidak ada ceri, maka kue tersebut terasa ada sesuatu yang kurang atau hilang.

Engagement sendiri diukur pada seberapa banyak orang yang memberikan like, komen dan menyebarkan postinganmu. Semakin tinggi engagement, semakin besar kemungkinan datangnya kesepakatan bisnis untukmu.

Laman BBC juga menjelaskan tentang analis yang menunjukkan bahwa postingan di Instagram dengan caption disertakan, mendapatkan lebih banyak interaksi daripada tidak disertakan.

Social Bakers, sebuah perusahaan pemasaran media sosial internasional, melihat enam perusahaan media besar seperti BuzzFeed dan HuffPost, menemukan bahwa posting dengan caption penjelasan menghasilkan rata-rata 41% lebih banyak interaksi selama tahun 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun